Maafin Abah ya, Nak. Karena Abah hanya bisa menemani mu hingga tengah hari saja.

Maafin Abah ya, Nak. Karena Abah ngak bisa kasih apa, yang kamu inginkan. Semua karena keterbatasan yang dimiliki Abah.

Maafin Abah ya, Nak.
Tapi, tetap do'akan Abah ya, Nak. Biar kita tetap dapat tetesan rezeki halal hari ini.

Mpiez, kamu tetap jagoan Abah.
Karena kamu adalah secercah terang harapan Abah di Masa Depan, Anakku...........

Semoga kelak kamu menjadi anak yang sholeh serta berguna bagi Agama, Negara dan Bangsa. Amin Ya Robbal Alamin.

Tetap jadi jagoan Abah ya, Nak.....................

(Cimahi, 30 Desember 2009)
Hafiz's Khitan Day
Menapaki perjalanan hidup dalam waktu, tak terasa sudah kita telah berada di penghujung tahun baik itu menurut kalender Hijriah maupun kalender Masehi. Ada baiknya kita kembali merenung / tafakur diri tentang apa yg telah kita jalani sepanjang tahun yg akan kita tinggalkan (baik/buruk) agar menjadi pelajaran untuk berbuat lebih baik lagi pada tahun yang akan datang. 

Sebagaimana telah diajarkan oleh Rasulullah SAW., sesuai dangan Hadits yg diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA. bahwa Rasulullah SAW. bersabda,
”Tidak ada sesuatu pun di sisi ALLAH SWT. yang lebih mulia daripada doa.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah)

Serta dalam rangka menyambut Tahun Baru 1434 H. yang Insya Allah akan datang beberapa hari lagi. Dan menutup tahun 1433 H. ini ada baiknya kita memanjatkan doa ke hadirat Allah SWT. sebagai berikut:

DOA AKHIR TAHUN
Doa Akhir Tahun ini dibaca saat setelah Shalat Ashar pada tanggal 29 atau 30 Dzulhijjah. Dengan seizin Allah SWT. tentunya kita yang memanjatkan doa ini mendapatkan perlindungan dari Alllah SWT. dari segala bentuk fitnah dan tipu daya setan serta pengampunan atas semua dosa satu tahun ke belakang.

Bismillaahirrahmaanirraahiim. Wa shollalloohu'alaa sayyididinaa muhammaadin wa'alaa aalihi wa shohbihii wa sallama, Alloohumma maa'amiltu fii hadzihis sanati mimmaa nahaitanii'anhu falam atub minhu wa lam ardhohu wa lam tansahu wa hamiltu 'alayya ba'da qudrotika 'uquubati wa da'autanii ilattaubati minhu ba'da jiroo-atii 'alaa ma'shiyatika fa-innii astaghfiruka faghfirlii bifadhlika wa maa'amiltuhu fiiha mimma tardhoohu wa wa'adtanii 'alaihits tsawaba wa as-aluka. Alloohumma yaa kariimu yaadzal jalaali wal ikroomi antaqobbalahu minnii walaa taqtho' rojaa-i minka yaa kariimu wa shollalloohu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihii wa sallama.

Artinya : "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad teriring keluarga serta sahabat Beliau. Wahai Tuhanku, apa yang kami perbuat sepanjang tahun ini berupa perbuatan perbuatan yang Engkau larang kami melakukannya, sedangka kami belum bertaubat dari padanya dan Engkau tidak meridhoinya dan tidak melupakannya, dan Engkaupun telah menyayangi kami setelah Engkaupun kuasa untuk menyiksa kami, kemudian Engkau menyeru kepada kami untuk bertaubat setelah kami bermaksiat kepada Mu. Karena itu, kami mohon ampunan dari Mu, maka ampunilah Kami dengan Anugerah-Mu. Dan apa yang telah kami kerjakan di tahun ini adalah berupa perbuatan yang Engkau ridhoi dan Engkau janjikan pahala atasnya, kami mohon pada-Mu wahai Tuhanku, Dzat Yang Maha Mulia, yang memiliki Kebesaran dan Kemuliaan, agar Engkau terima amalan kami dan jangan hendaknya Engkau putuskan harapan kami dari-Mu, wahai Dzat Yang Maha Mulia. Semoga rahmat dan salam Mu tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad teriring keluarga serta sahabat beliau."

Serta saat memasuki tahun baru, yaitu 1434 H. ada baiknya kita memanjatkan doa ke hadirat Allah SWT. sebagai berikut : 

DOA AWAL TAHUN
Doa Awal Tahun ini dibaca saat setelah Shalat Rawatib Ba'da Maghrib pada malam tanggal 1 Muharram. Dengan seizin Allah SWT. tentunya kita yang memanjatkan doa ini mendapatkan perlindungan dari Alllah SWT. dari segala bentuk fitnah dan tipu daya setan satu tahun ke depan.
Bismillaahirohmaanirrohiim. Wa shollalloohu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa'alaa aalihi wa shohbihii wa sallama. Allohumma antal abadiyyul qodiimul awwalu wa 'alaa fadhlikal 'adliimi wujuudikal mu'awwali wahaadza'aamunjadiidun qod aqbala nas-alukal 'ishmata fiihi minasysyaithooni wa auli yaa-ihi wa junuudihi wal 'auni 'alaa haadzihil ammaaroti bissuu-i wal istighooli bimaa yuqorribunii ilaika zulfa yaa dzal jallali wal ikroom ya arhammar rohimmina. Wa shollalloohu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihii wa sallama.

Artinya : "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga rahmat dan salam Mu tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad teriring keluarga serta sahabat Beliau. Wahai Tuhanku, Engkau adalah Dzat Yang Maha Kekal, Dahulu dan Awal. Hanya dengan anugrah dan kemurahan-Mu Yang Agung, telah datang tahun baru. Di tahun ini kami memohon pemeliharaan-Mu dari Syetan, kekasihnya dan balatentaranya, dan kami memohon pertolongan-Mu atas hawa nafsu yang mengajak kepada kejelekan, dan kami memohon kesibukan dengan perbuatan yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat Yang Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan, wahai Dzat Yang Maha Pangasih dan Penyayang. Semoga rahmat dan salam Mu tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad teriring keluarga serta sahabat beliau."

Semoga doa yg kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. ini dapat diterima dan dikabulkan. Sebagai penutup dari catatan ini dan mengutip sebuah Hadits Rasulullah SAW. sebagai berikut : Rasulullah SAW. bersabda,
"Hati manusia adalah kandungan rahasia dan sebagian lebih mampu merahasiakan dari yang lain. Bila kamu mohon sesuatu kepada Allah 'Azza wajallah maka mohonlah dengan penuh keyakinan bahwa do'amu akan terkabul. Allah tidak akan mengabulkan do'a orang yang hatinya lalai dan lengah." (HR. Ahmad)

Wallahu'alam. ***
Dengan mengutip dari sebuah Hadits Rasulullah SAW. sebagai berikut :

Dari
Abdullah bin Umar RA. bahwa Rasulullah SAW. bersabda, "Terjadi di masa dahulu sebelum kamu, tiga orang berjalan-jalan hingga terpaksa bermalam di dalam gua. Tiba-tiba ketika mereka sedang berada di dalam gua itu, ada sebuah batu besar yang jatuh dari atas bukit dan menutup pintu gua itu sehingga mereka tidak dapat keluar. Maka berkatalah mereka, "Sungguh tidak ada yang dapat menyelamatkan kita dari bahaya ini, kecuali jika kalian bertawassul kepada Allah dengan amal-amal shaleh yang pernah kalian lakukan dahulu."

Maka seorang dari mereka berdoa, "Ya Allah, dahulu saya mempunyai ayah dan ibu dan sudah menjadi kebiasaanku tidak memberi minuman susu kepada seorangpun sebelum keduanya (ayah dan ibu), baik kepada keluargaku atau kepada hamba sahaya. Maka pada suatu hari saya agak jauh menggembala ternak sehingga saya terlambat tidak kembali kepada keduanya hingga malam hari dan ketika itu ayah bundaku telah tidur. Maka saya terus memerah susu untuk keduanya dan saya segan untuk membangunkan keduanya tetapi saya pun tidak akan memberikan minuman itu kepada siapapun sebelum ayah bundaku. Maka saya tunggu keduanya hingga terbit fajar lalu bangunlah keduanya dan minum susu yang saya perahkan itu. Padahal malam itu anak-anakku juga menangis meminta susu itu di dekat kakiku. Ya Allah, jika saya lakukan itu benar-benar karena mengharapkan keridhaan-Mu maka lepaskanlah kami dari kesulitan ini. Maka bergeserlah batu itu sedikit hanya saja mereka belum dapat keluar dari gua tersebut.

Lalu orang yang kedua berdoa, "Ya Allah, dahulu saya pernah jatuh cinta pada anak gadis pamanku. Karena cinta kasihku saya selalu merayu dan ingin berzina dengannya tetapi ia selalu menolak hingga terjadilah pada suatu saat ia menderita kelaparan dan datang minta bantuan kepadaku. Maka saya berikan padanya uang seratus dua puluh dinar dengan janji bahwa ia akan menyerahkan kegadisannya kepadaku malam harinya. Kemudian ketika saya telah berada di antara kedua kakinya tiba-tiba ia berkata, "Takutlah kepada Allah dan jangan engkau pecahkan tutup kecuali dengan cara yang halal. Maka saya segera bangun daripadanya padahal saya masih menginginkannya dan saya tinggalkan dinar emas yang telah saya berikan kepadanya itu. Ya Allah, bila saya berbuat itu semata-mata karena mengharapkan keridhaan-Mu maka hindarkanlah kami dari kemalangan ini." Maka bergeserlah batu itu sedikit tetapi mereka belum juga dapat keluar daripadanya.

Lalu berdoalah orang yang ketiga, "Ya Allah, saya dahulu menjadi majikan yang mempunyai banyak buruh dan pegawai. Pada suatu hari ketika saya membayar upah buruh-buruh itu, tiba-tiba ada seorang dari mereka yang tidak sabar menunggu lalu segera pergi dan meninggalkan upahnya terus pulang ke rumahnya dan tidak kembali. Maka saya perniagakan upah itu hingga bertambah dan berbuah menjadi harta kekayaan yang banyak. Kemudian setelah berselang waktu cukup lama, buruh itu datang kembali dan berkata, "Hai hamba Allah berikan kepadaku upahku yang dahulu itu." Aku menjawab, "Semua kekayaan di depanmu yang berupa unta, lembu, kambing dan budak penggembalanya itu adalah upahmu." Orang itu berkata, "Hai hamba Allah, janganlah engkau mengolok-olokkan aku." Aku menjawab, "Aku tidak mengolok-olokkan kamu." Maka diambilnya semua yang saya sebutkan itu dan tidak ditinggalkan seekor pun daripadanya. "Ya Allah, jika saya berbuat itu karena mengharapkan keridhaan-Mu maka bebaskanlah kami dari kesempitan ini." Tiba-tiba batu itupun bergeser lagi sehingga mereka dapat keluar dengan selamat." (HR. Bukhari - Muslim)

Dari kisah di atas terdapat 3 (tiga) faktor penting yang telah digambarkan oleh Rasulallah SAW. yang menjadi sebab terkabulnya doa-doa dalam kehidupan kaum muslimin.

  1. Pertama, Mu'assyarah; "Ya Allah, dahulu saya mempunyai ayah dan ibu dan sudah menjadi kebiasaanku tidak memberi minuman susu kepada seorangpun sebelum keduanya (ayah dan ibu), baik kepada keluargaku atau kepada hamba sahaya. Maka pada suatu hari saya agak jauh menggembala ternak sehingga saya terlambat tidak kembali kepada keduanya hingga malam hari dan ketika itu ayah bundaku telah tidur. Maka saya terus memerah susu untuk keduanya dan saya segan untuk membangunkan keduanya tetapi saya pun tidak akan memberikan minuman itu kepada siapapun sebelum ayah bundaku. Maka saya tunggu keduanya hingga terbit fajar lalu bangunlah keduanya dan minum susu yang saya perahkan itu. Padahal malam itu anak-anakku juga menangis meminta susu itu di dekat kakiku. Ya Allah, jika saya lakukan itu benar-benar karena mengharapkan keridhaan-Mu maka lepaskanlah kami dari kesulitan ini. Dari kisah tersebut di atas tergambar, bahwa lelaki ini telah mendahulukan untuk berbakti kepada kedua orang tuanya daripada anak dan istrinya, betapa banyak anak yang tidak berbuat baik kepada kedua orang tuanya bahkan menelantarkan mereka, lebih memihak istrinya dari pada orang tuanya. Anak harus berbakti pada orang tua selagi tidak untuk berbuat maksiat karena ridha Allah SWT. terletak pada keridhaan orang tua. Agama Islam mengajarkan untuk menghormati kedua orang tua walaupun mereka berlainan agama dengan agama yang kita anut (kafir), tidak membentaknya atau mengatakan kalimat “Ah” kepada mereka. Bagaimana hubungan kita dengan orang tua ? Apakah kita juga telah tidak menghormati, membentak dan telah berani melawan kepada orang tua ?
  2. Kedua, Akhlaq yang mulia; "Ya Allah, dahulu saya pernah jatuh cinta pada anak gadis pamanku. Karena cinta kasihku saya selalu merayu dan ingin berzina dengannya tetapi ia selalu menolak hingga terjadilah pada suatu saat ia menderita kelaparan dan datang minta bantuan kepadaku. Maka saya berikan padanya uang seratus dua puluh dinar dengan janji bahwa ia akan menyerahkan keperawanannya kepadaku malam harinya. Kemudian ketika saya telah berada di antara kedua kakinya tiba-tiba ia berkata, "Takutlah kepada Allah dan jangan engkau pecahkan tutup kecuali dengan cara yang halal. Dari kisah di atas tergambar, bahwa pergaulan antara laki-laki dan perempuan telah diatur dalam agama Islam dengan sangat terperinci, pergaulan antara suami dan istri, pergaulan antara muhrim dengan muhrim, pergaulan antara muhrim dengan bukan muhrim. Dengan aturan ini maka akan menciptakan masyarakat madani yang beradab serta menjadi sebuah keseimbangan dalam kehidupan yang asri dan damai. Sebaliknya kalau dilanggar batas-batas pergaulan ini maka akan timbul kerusakan yang sangat parah dalam masyarakat. Sebagai contoh masyarakat barat yang membebaskan pergaulan antara laki-laki dan perempuan hingga tanpa batas, sex bebas dsb, dengan dalih kebebasan expressi individu, apa hasilnya ? Kita telah menjadi saksi sejarah kebobrokan mereka yang berbalut kehidupan semu yg disebut dengan masyarakat modern. Rasulallah SAW. telah berpesan, "Takutlah kamu kepada Allah atas perkara wanita, karena awal bencana atau fitnah Bangsa Israil adalah dikarenakan oleh wanita." Apakah kita masih memegang teguh rambu-rambu pergaulan yang telah digariskan oleh agama kita ?
  3. Ketiga, Mu'ammalah yang benar; "Ya Allah, saya dahulu menjadi majikan yang mempunyai banyak buruh dan pegawai. Pada suatu hari ketika saya membayar upah buruh-buruh itu, tiba-tiba ada seorang dari mereka yang tidak sabar menunggu lalu segera pergi dan meninggalkan upahnya terus pulang ke rumahnya dan tidak kembali. Maka saya perniagakan upah itu hingga bertambah dan berbuah menjadi harta kekayaan yang banyak. Kemudian setelah berselang waktu cukup lama, buruh itu datang kembali dan berkata, "Hai hamba Allah berikan kepadaku upahku yang dahulu itu."Aku menjawab, "Semua kekayaan di depanmu yang berupa unta, lembu, kambing dan budak penggembalanya itu adalah upahmu." Orang itu berkata, "Hai hamba Allah, janganlah engkau mengolok-olokkan aku." Aku menjawab, "Aku tidak mengolok-olokkan kamu." Maka diambilnya semua yang saya sebutkan itu dan tidak ditinggalkan seekor pun daripadanya"Disini tergambar dari kisah di atas, bahwa dia adalah seorang yang jujur dan sangat menjaga amanah. Tidak memakan harta orang lain dengan cara yang batil. Mari kita mulai menilai diri kita, betapa selama ini kita tidak menghiraukan ajaran agama yang agung ini, Lalu melihat pada konteks bangsa, betapa korupsi, penipuan, ketidakadilan dan sebagainya telah merajalela. Belakangan korupsi muncul dimana di segala sudah lini kehidupan menjadikan imej bangsa Indonesia, yang mayoritas penduduknya beragama Islam, menjadi salah satu Negara terkorup di dunia. Belum lagi masalah ketidakadilan yang menyebabkan banyak rakyat kecil di Negara ini menderita. Mengapa ini bisa terjadi ?
Kalau dibandingkan pada masa sekarang berapa banyak jumlah umat Islam, lihat pada musim haji saja berkumpul di Padang Arafah kurang lebih lima juta umat Islam. Tetapi mengapa doa-doa kita sulit terkabulkan, tidak mustajab serta mengapa doa-doa mereka yang 5 (lima) juta manusia yang berkumpul di Padang Arafah juga tidak mampu menembus hijab antara kita dengan Allah SWT. ? Mungkinkah ini disebabkan karena kita telah kehilangan 3 (tiga) faktor penting yang tersurat pada kisah di atas tadi yaitu Mu'asyarah, Mu'ammalah dan Akhlaq ? Sehingga doa-doa yang kita lakukan selama ini gambaran doa-doa yang tidak dilandasi oleh 3 (tiga) faktor di atas. Wallahu a'lam bissawab.
Dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim : Dari Anas bin Malik RA. pernah menuturkan bahwa, Rasulullah SAW. pernah suatu kali lewat di sebelah seorang wanita yang sedang menangisi kematian anaknya. Beliau berkata kepadanya, “Takutlah kepada Allah dan bersabarlah.” Wanita itu kemudian berkata, “Engkau tidak merasakan musibah yang aku alami.” Ketika Rasulullah SAW. sudah berlalu dari situ barulah ada sahabat berujar kepada wanita itu, bahwa orang yang barusan menasihatinya adalah Rasulullah SAW. Alangkah terkejutnya wanita itu, bahwa orang yang barusan menasihatinya itu adalah Rasulullah SAW. Maka bergegaslah dia pergi ke rumah Rasulullah SAW. dan berdiri di ambang pintu rumah Beliau. Dia (wanita) berkata, “Wahai Rasulullah, aku tadi tidak mengenalmu. Sekarang aku sabar.” Rasulullah SAW. bersabda, “Kesabaran itu berlaku pada awal goncangan / musibah.

Sabda Rasulullah SAW. “Sesungguhnya kesabaran itu berlaku pada goncangan pertama.” Serupa dengan Sabda Rasulullah SAW. “Bukanlah disebut orang kuat, orang yang berkelahi secara tangguh. Akan tetapi orang kuat adalah dia yang bisa menahan diri di waktu marah.

Karena datangnya suatu musibah secara tiba-tiba biasanya menancapkan pengaruh luar biasa sehingga bisa menggoncangkan hati. Dengan kesabaran pada waktu goncangan pertama, orang akan bisa membendung kedahsyatan dan kekuatan musibah itu, sehingga musibah itu tidak ada artinya lagi baginya dengan adanya kesabaran tersebut. Sebab biasanya musibah yang datang menerjang, bisa menggoyahkan hati yang tidak siap, inilah yang dimaksud dengan goncangan pertama dalam hadis di atas.

Akan tetapi, ketika musibah itu datang lagi, dia sudah tidak kaget dan menyadari bahwa dia harus bersabar. Sehingga di sini kesabaran tidak jauh beda dengan kesabaran karena keterpaksaan. Wanita di atas ketika mengetahui bahwa kesedihannya sama sekali tidak ada manfaatnya, barulah dia datang menemui Rasulullah SAW. untuk minta maaf. Seakan-akan dia mau berkata kepada Rasulullah SAW. “Aku sekarang telah sabar.” Namun hal ini dijawab oleh Rasulullah SAW. “Sesungguhnya kesabaran itu berlaku pada goncangan pertama.

Pengertian yang sama juga terkandung dalam hadis riwayat Sa’id bin Zarabi dari Muhammad bin Sirin, dari Abu Hurairah RA. yang bercerita : Suatu hari Rasulullah SAW. lewat di sebelah seorang wanita yang sedang bersimpuh di hadapan sebuah kuburan sambil meratap. Rasulullah SAW. berkata padanya “Wahai hamba Allah, takutlah kepada Allah dan sabarlah.” Wanita itu menjawab “Engkau tidak tahu sialnya nasibku.” Rasulullah SAW. berkata lagi “Wahai hamba Allah, takutlah kepada Allah dan bersabarlah.” Wanita itu berkata “Wahai hamba Allah kalau engkau mengalami musibah sepertiku, maka pasti akan merintih seperti aku.” Rasulullah SAW. berkata: “Wahai hamba Allah, takutlah kepada Allah dan bersabarlah.” Wanita itu berkata “Wahai hamba Allah engkau telah mengetahui jawabanku, sekarang pergilah dari hadapanku.” Rasulullah SAW. pun berlalu dari situ. Setelah itu kemudian ada seorang sahabat yang datang menemui wanita itu dan bertanya: “Apa yang kamu katakan padanya tadi ?” Wanita itu menceritakan bahwa dia berkata kepada laki-laki itu demikian demikian, dan jawabannya adalah demikian demikian. Sahabat itu bertanya kepadanya “Apakah engkau tahu siapa laki-laki yang datang tadi ?” “Tidak,” jawabnya. “Dia adalah Rasulullah SAW.” kata sahabat itu. Abu Hurairah lebih lanjut menceritakan, kemudian wanita itu terhenyak dari kesedihannya dan langsung pergi dari situ untuk menjumpai Rasulullah SAW. Ketika bertemu, dia berkata “Wahai Rasulullah, aku sekarang sudah sabar.” Rasulullah SAW. menjawab “Kesabaran itu berlaku dalam goncangan pertama, kesabaran itu berlaku dalam goncangan pertama.

Ibn Abi al-Dunya meriwayatkan dari Bisyr bin al Walid, dari Shalih al-Kindi bin Malik, dari Sa’id bin Zarabi yang menyebutkan hadis di atas. Penuturan itu semakin memperjelas makna dan kandungan hadis di atas. Abu ‘Ubaid berkata : “Makna hadis ini adalah bahwa setiap orang yang kena musibah, maka bentengnya adalah kesabaran. Akan tetapi dia bisa mendapatkan pujian dari Allah atas kesabarannya ketika musibah itu sedang berada dalam keadaan yang dahsyat dan Bagi saya, dalam hadis ini terkandung beberapa hikmah :
  1. Kewajiban sabar atas segala musibah merupakan sebuah ketakwaan di mana hamba diperintahkan untuk melakukan hal itu.
  2. Perintah pada kebaikan dan larangan dari keburukan (amar ma’ruf nahi munkar). Dan bahwa dahsyatnya musibah tidak menghalanginya untuk mengerjakan perintah Allah dan menghindari larangan-Nya.
  3. Selalu mengulang pelaksanaan perintah Allah dan menghindari larangan-Nya sehingga kemudian dia bisa sampai kepada Allah.
  4. Hadis ini bisa dijadikan hujjah tentang bolehnya wanita berziarah ke kuburan. Karena Rasulullah SAW tidak melarang ziarah wanita itu. Beliau hanya memerintahkannya untuk bersabar. Kalau saja ziarah itu haram, niscaya beliau pasti akan mengatakannya.
Rasulullah SAW. telah memerintahkan wanita itu untuk bertakwa kepada Allah dan sabar. Beliau tidak melarangnya melakukan ziarah kubur. Hadis ini membantah pihak yang melarang ziarah dan menangisi kematian. Ini diperkuat lagi dengan fakta bahwa setelah mengetahui bahwa perintah itu datang dari seseorang yang wajib ditaati, maka dia cepat berlalu dari situ dan minta maaf kepada Rasulullah SAW.

Tetapi Ada pula yang menyanggah itu : Abu Hurairah masuk Islam pada tahun ketujuh hijriah Jawabannya : Abu Hurairah tidak menyatakan bahwa dia menyaksikan langsung kisah ini. Hadis ini tidak menunjukkan bahwa dia mengetahuinya setelah masuk Islam. Kalaupun dia menyaksikan peristiwa ini, namun tidak bertabrakan dengan larangan Rasulullah SAW. atas wanita yang melakukan ziarah kubur. Karena laknat Rasulullah SAW. terhadap para wanita penziarah kubur dan orang-orang yang memugar kuburan menjadi masjid barulah terjadi setelah kasus ini, tepatnya setelah Rasulullah SAW. mengalami sakit dan berujung pada wafatnya.

Rasulullah SAW. tidak memperkenalkan diri terhadap wanita yang terguncang hatinya dan tidak bisa menguasai dirinya itu. Karena beliau ingin memperlihatkan kasih sayangnya terhadap wanita itu. Kalau saja Rasulullah SAW. pada waktu itu mengenalkan dirinya, niscaya wanita yang lagi kalut itu tidak akan mendengarkan nasehat Rasulullah SAW. dan akhirnya dia akan rusak.

Artinya, maksiat wanita itu adalah karena dia tidak tahu bahwa orang itu adalah Rasulullah SAW. menilainya lebih ringan, daripada maksiatnya ketika dia tahu bahwa orang itu adalah Rasulullah SAW. Ini adalah salah satu keagungan sifat Rasulullah SAW.

Dalam kitab Shahih Muslim terdapat sebuah hadis dari Ummu Salamah yang berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW. bersabda “Tidak ada seorang muslim yang ditimpa musibah dan dia mengatakan seperti perintah Allah : “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sesungguhnya kami akan kembali pada-Nya. Wahai Allah, berikanlah pahala padaku dalam musibahku ini dan wariskanlah padaku kebaikan dalam musibah ini,” kecuali Allah akan memberikan ganti padanya sesuatu yang jauh lebih baik baginya.

*Kemuliaan Sabar dan Keagungan Syukur* Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyyah
Menapaki bulan Ramadhan 1430 H. dengan menjalankan ibadah Shaum dengan hikmat, saat ini memasuki minggu ke 2. Makin mendekati tahapan 2 dalam kelipatan 10 harian bulan mulia ini, intensitas ibadah makin terasa makin meningkat, baik ibadah wajib maupun sunatnya. Dimana mulai dari hari ke 20 bilangan ganjil hari bulan Ramadhan Allah SWT. memberikan 1 malam yang lebih baik dari 1000 bulan atau Lailatul Qodr. Sebagai muslim aku juga mendambakan untuk mendapatkan malam tersebut melalui ibadah malam. Kemudian timbul pertanyaan seperti apakah ciri-ciri Lailatul Qodr itu. untuk menjawab pertanyaan itu aku mulai browsing di media maya ini akhirnya menemukan keterangan yang dapat menjelaskan bagaimana ciri-ciri malam Lailatul Qodr itu yaitu di laman http://www.eramuslim.com yang Insya Allah dapat berguna. Berikut adalah kutipan utuhnya :

Ciri-ciri Lailatul Qodr

Dinamakan Lailatul Qodr karena pada malam itu malaikat diperintahkan oleh Allah SWT. untuk menuliskan ketetapan tentang kebaikan, rezeki dan keberkahan di tahun ini, sebagaimana firman Allah SWT. dalam (QS. Ad Dukhan : 3 – 5). :

"Sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan."

"Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi kami."

"Sesungguhnya kami adalah yang mengutus rasul-rasul."

Al Qurthubi mengatakan bahwa pada malam itu pula para malaikat turun dari setiap langit dan dari sidrotul muntaha ke bumi dan mengaminkan doa-doa yang diucapkan manusia hingga terbit fajar. Para Malaikat dan Jibril AS. turun dengan membawa rahmat atas perintah Allah SWT. juga membawa setiap urusan yang telah ditentukan dan ditetapkan Allah di tahun itu hingga yang akan datang. Lailatul Qodr adalah malam kesejahteraan dan kebaikan seluruhnya tanpa ada keburukan hingga terbit fajar, sebagaimana firman-Nya dalam (QS. Al Qodr : 4 – 5) :

"Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan."

"Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."

Diantara hadits-hadits yang menceritakan tentang tanda-tanda Lailatul Qodr adalah :
  1. Rasulullah SAW. bersabda : "Lailatul Qodr adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak dingin, matahari pada hari itu bersinar kemerahan lemah." Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah yang dishahihkan oleh Al Bani.
  2. Rasulullah SAW. bersabda : "Sesungguhnya aku diperlihatkan lailatul qodr lalu aku dilupakan, ia ada di sepuluh malam terakhir. Malam itu cerah, tidak panas dan tidak dingin bagaikan bulan menyingkap bintang-bintang. Tidaklah keluar setannya hingga terbit fajarnya." (HR. Ibnu Hibban).
  3. Rasulullah SAW. bersabda : "Sesungguhnya para malaikat pada malam itu lebih banyak turun ke bumi daripada jumlah pepasiran." (HR. Ibnu Khuzaimah yang sanadnya dihasankan oleh Al Bani).
  4. Rasulullah SAW. bersabda : "Tandanya adalah matahari terbit pada pagi harinya cerah tanpa sinar." (HR. Muslim).
Terkait dengan berbagai tanda-tanda Lailatul Qodr yang disebutkan beberapa hadits, Syeikh Yusuf al Qaradhawi mengatakan : "Semua tanda tersebut tidak dapat memberikan keyakinan tentangnya dan tidak dapat memberikan keyakinan yakni bila tanda-tanda itu tidak ada berarti Lailatul Qodr tidak terjadi malam itu, karena Lailatul Qodr terjadi di negeri-negeri yang iklim, musim, dan cuacanya berbeda-beda. Bisa jadi ada diantara negeri-negeri muslim dengan keadaan yang tak pernah putus-putusnya turun hujan, padahal penduduk di daerah lain justru melaksanakan shalat istisqo’. Negeri-negeri itu berbeda dalam hal panas dan dingin, muncul dan tenggelamnya matahari, juga kuat dan lemahnya sinarnya. Karena itu sangat tidak mungkin bila tanda-tanda itu sama di seluruh belahan bumi ini." (Fiqih Puasa hal 177 – 178).

Perbedaan Waktu Antar Negara

Lailatul Qodr merupakan rahasia Allah SWT. Untuk itu dianjurkan agar setiap muslim mencarinya di sepuluh malam terakhir, sebagaimana sabda Rasulullah SAW : "Carilah dia (Lailatul Qodr) pada sepuluh malam terakhir di malam-malam ganjil." (HR. Bukhori Muslim). Dari Abu Said bahwa Nabi saw menemui mereka pada pagi kedua puluh, lalu beliau berkhotbah. Dalam khutbahnya beliau SAW. bersabda : "Sungguh aku diperlihatkan Lailatul Qodr, kemudian aku dilupakan atau lupa, maka carilah ia di sepuluh malam terakhir, pada malam-malam ganjil." (Muttafaq Alaihi) Pencarian lebih ditekankan pada tujuh malam terakhir bulan Ramadhan sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori Muslim dari Ibnu Umar bahwa beberapa orang dari sahabat Rasulullah SAW. bermimpi tentang Lailatul Qodr di tujuh malam terakhir. Menanggapi mimpi itu, Rasulullah SAW. bersabda : "Aku melihat mimpi kalian bertemu pada tujuh malam terakhir. Karena itu barangsiapa hendak mencarinya maka hendaklah ia mencari pada tujuh malam terakhir."

Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW. bersabda : "Carilah ia di sepuluh malam terakhir. Jika salah seorang kalian lemah atau tdak mampu maka janganlah ia dikalahkan di tujuh malam terakhir." (HR. Muslim, Ahmad dan Ath Thayalisi).

Malam-malam ganjil yang dimaksud dalam hadits diatas adalah malam ke- 21, 23, 25, 27 dan 29. Bila masuknya Ramadhan berbeda-beda dari berbagai negara sebagaimana sering kita saksikan maka malam-malam ganjil di beberapa negara menjadi melam-malam genap di sebagian negara lainnya sehingga untuk lebih berhati-hati maka carilah Lailatul Qodr di setiap malam pada sepuluh malam terakhir. Begitu pula dengan daerah-daerah yang hanya berbeda jamnya saja maka ia pun tidak akan terlewatkan dari Lailatul Qodr karena Lailatul Qodr ini bersifat umum mengenai semua negeri dan terjadi sepanjang malam hingga terbit fajar di setiap negeri-negeri itu.

Karena tidak ada yang mengetahui kapan jatuhnya Lailatul Qodr itu kecuali Allah SWT. maka cara yang terbaik untuk menggapainya adalah beritikaf di sepuluh malam terakhir sebagaimana pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW. dan para sahabatnya.

Ciri-Ciri Orang Yang Mendapatkan Lailatul Qodr

Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah SAW. bersabda : "Barangsiapa melakukan qiyam lailatul qodr dengan penuh keimanan dan pengharapan (maka) dosa-dosanya yang telah lalu diampuni."

Juga doa yang diajarkan Rasulullah SAW. saat menjumpai Lailatul Qodr adalah "Wahai Allah sesungguhnya Engkau adalah Maha Pemberi Maaf, Engkau mencintai pemaafan karena itu berikanlah maaf kepadaku." (HR. Ibnu Majah).

Dari kedua hadits tersebut menunjukkan bahwa dianjurkan bagi setiap yang menginginkan Lailatul Qodr agar menghidupkan malam itu dengan berbagai ibadah, seperti : shalat malam, tilawah Al Qur’an, dzikir, doa dan amal-amal shaleh lainnya. Dan orang yang menghidupkan malam itu dengan amal-amal ibadah akan merasakan ketenangan hati, kelapangan dada dan kelezatan dalam ibadahnya itu karena semua itu dilakukan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ridho Allah SWT.

Wallahu A’lam.

Masjidil Aqsa sebagaimana telah kita ketahui merupakan kiblat pertama Umat Islam sebelum dipindahkan oleh Rasullullah SAW. ke Baitullah sekarang. Disini pulalah (Masjidil Aqsa) Rasullulalah SAW. dalam peristiwa Isra'-Mi'raj memulai perjalanan Mi'raj ke Sidratul Muntaha dengan ditemani oleh Malaikat Jibril AS. menghadap Allah SWT. dan menerima perintah Shalat 5 (lima) waktu. Serta dalam satu hadits yg shahih, disebutkan merupakan salah satu dari 3 (tiga) masjid yang dianjurkan untuk diziarahi, yaitu :

1. Masjidil Haram di Mekah al Mukaromah
2. Masjid Nabawi di Madinah al Munawaroh

3. Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis

Tapi tahukah anda bahwa bentuk / wujud sebenarnya dari Masjidil Aqsa? Adapun bentuk / wujud yang banyak beredar luas di berbagai media, bahkan mungkin telah terpajang di dinding-dinding rumah umat Muslim di seluruh dunia adalah bukanlah bentuk / wujud sebenarnya dari Masjidil Aqsa, tetapi melainkan Masjid Qubbatus Shakhrah (As-Shakhra).

Entah sejak kapan berkembang bahwa anggapan bahwa Masjidil Aqsa yang begitu bersejarah dan sakral oleh Umat Islam di seantero duni ini adalah sebuah mesjid indah dengan kubah berwarna keemasan berbentuk segi enam ini. Hal ini berkembang dengan sangat cepat melalui gambar-gambar yg indah melalui, kartu pos, kalender, maupun buku-buku panduan turis. Mesjid yang dimaksud adalah Masjid Qubbatus Shakhrah (As-Shakhra) atau Dome Of The Rock, berikut adalah gambar dari mesjid tersebut :

Mesjid sebagaimana terlihat pada gambar adalah sebuah masjid dengan kubah berwarna keemasan dengan bentuk segi enam. Masjid ini dibangun pada masa Bani Ummayah berkuasa, yaitu oleh Khalifah Abdul Malik Bin Marwan (646-705) yang merupakan Khalifah ke 5 Bani Ummayah. Tujuan dari pembangunan masjid ini adalah untuk memelihara atau menjaga batu (Shakhrah) yang merupakan tempat dimana Rasullullah SAW. berangkat melakukan Mi’raj ke Sidratul Muntaha dengan ditemani oleh Malaikat Jibril AS. Batu (Shakhrah) itu sendiri berada dalam lingkaran (haram) Al-Aqsa, dan bukanlah Masjidil Aqsa dengan kata lain bahwa masjid inilah yang sering diduga sebagai Masjidil Aqsa.

Pada akhirnya umat Muslim sering dibuat bingung dengan kedua masjid tersebut, sehingga mereka mendapat referensi yang salah tentang bentuk / wujud Masjidil Aqsa yang sebenarnya. Banyak orang yang menyangka bahwa Masjidil Aqsa adalah sebuah masjid yang memiliki kubah berwarna keemasan di atasnya, yang berdiri tepat di samping tembok ratapan Umat Yahudi. Dan sesungguhnya yang disebut Tembok Ratapan oleh Umat Yahudi tersebut adalah tembok tempat dimana Rasullullah SAW. mengikat Buraq, kendaraan Beliau dalam peristiwa Isra’ Mi’raj. Tapi sekarang dikuasai oleh Israel yang kemudian dijadikan Tembok Ratapan. Berikut ini adalah gambar yang menjelaskan letak dari kedua buah masjid tersebut :

Pada gambar diatas dapat dilihat secara jelas letak dimana Masjidil Aqsa berada dan dimana Masjid Qubbatus Shakhrah. Pada gambar itu juga dapat dilihat Tembok yang berdiri kokoh memagari komplek Masjidil Aqsa biasa disebut Batas Lingkar Komplek Masjidil Aqsa (Harom Masjidil Aqsa). Yang disebut dengan komplek Masjidil Aqsa adalah daerah yang berada di dalam pagar tersebut. Pagar itu dahulu terbuat dari tanah, kemudian pada masa khilafah Utsmaniyah dibangun tembok dari batu dengan maksud agar daerah komplek Masjidil Aqsa tidak dicaplok oleh kaum Yahudi.

Pada gambar di atas tersebut dapat dilihat posisi letak masing-masing Masjid dan Bangunan lainnya yang ada dalam Lingkar Komplek Masjidil Aqsa (Harom Masjidil Aqsa) :
  1. Masjid Qubbatus Shakhrah (As-Shakhra)
  2. Masjidil Aqsa
  3. Al Madrasa An-Nahawiah
  4. Al Musalla Al-Marwani
Masjidil Aqsa adalah sebuah masjid kedua yang memiliki kubah berwarna hijau, masjid lainnya adalah Masjid Nabawi yang terletak di Madinah al Munawaroh. Masjidil Aqsa awalnya dibangun oleh Nabi Adam AS lalu bangunan rubuh seiring dengan waktu berjalan. Kemudian dibangun kembali oleh Nabi Daud AS. Dan disempurnakan oleh Nabi Sulaiman AS. Oleh kaum Yahudi Masjidil Aqsa ingin dirubuhkan, karena menurut mereka Masjidil Aqsa didirikan diatas apa yang disebut Haikal Sulaiman. Berbagai cara ditempuh oleh Kaum Yahudi dewasa ini utuk merubuhkannya dimulai sejak Palestina jatuh ke tangan mereka. Kemudian mereka mendirikan negara Zionis Israel diatas tanah warga Palestina. Pada tahun 1967 mereka perlakukan Masjidil Aqsa dengan sewenang-wenang, seperti dengan membebaskan siapa saja untuk masuk ke dalam masjid. Hingga tidak jarang pemandangan orang yahudi yang berpacaran atau turis-turis yang menggunakan pakaian seadanya berseliweran di lingkungan masjid. Pada Tahun 1969, sebuah mimbar megah yg dibuat oleh Shalahuddin Al Ayubi (saat Beliau berhasil merebut kembali Masjidil Aqsha dari tangan penjajah, guna memperingati Isra Mi’raj di lingkungan masjid) dibakar oleh kaum Yahudi. Peristiwa pembakaran mimbar tersebut memicu untuk bersatunya kaum Muslimin di seluruh dunia guna memerangi Kaum Yahudi.

Inilah bentuk / wujud dari Masjidil Aqsa yang sesungguhnya, jika dilihat dari dekat :Dan ini bentuk / wujud Masjidil Aqsa jika dilihat dari depan :
Cara yang lain adalah dengan menyebarkan pengetahuan yang keliru bahwa yang dimaksud Masjidil Aqsa adalah Masjid Qubbatus Shakhrah (masjid berkubah warna keemasan). Meskipun Masjid Qubbatus Shakhrah berada dalam komplek Masjidil Aqsa tapi bukan merupakan masjid sebenarnya. Sementara itu kaum Yahudi secara diam-diam menggali bawah Masjidil Aqsa yang sebenarnya.

Sebelum kekeliruan pengetahuan ini menyebar luas di kalangan Umat Muslim dan akhirnya tiada yang menyadari bahwa Masjidil Aqsa yang sebenarnya telah dihancurkan. Maka melalui kesempatan yang baik ini Umat Muslim dapat memberikan pengetahuan yang benar kepada generasi penerus. Sehingga generasi Umat Muslim selanjutnya dapat mengetahui Mana Bentuk / Wujud Masjidil Aqsa yang sebenarnya. Disamping itu juga kita harus selalu waspada akan segala bentuk tipu daya orang-orang kafir.

Semoga Allah SWT. senantiasa melindungi Umat Muslim dimanapun berada.
Wassalam.
Saya memandangnya sangat relevan dengan kondisi saat ini, manakala kita sedang menapaki awal bulan tahun 1431 H. dimana sebagai umat Muslim kita melatih diri untuk sabar dalam kerangka taqwa pada ALLAH SWT.

Orang bijak berkata bahwa sabar adalah kunci kecerdasan emosi, itu benar adanya. Kecerdasan emosi diwujudkan dalam merasa. Manusia memang makhluk yang berfikir dan merasa. Emosi nampak dalam perubahan fisik yang diakibatkan oleh peristiwa mental, seperti : muka merah (karena malu), muka pucat, tubuh gemetar, terkencing (karena takut) otot mengencang (karena marah) ,mata terpejam dan menangis (karena haru atau gembira) dan sebagainya. Emosi adalah perubahan jasmani langsung mengikuti persepsi mengenai kenyataan yang menggairahkan.

Dalam kehidupan, kita mengenal berbagai tipologi manusia dilihat dari sudut ini, misalnya ada orang yang sangat pemalu disamping yang tidak tahu malu, yang penakut, disamping yang pemberani, yang sangat perasa disamping yang sudah mati rasa atau tidak berperasaan, yang pemarah disamping yang penyabar. dan sebagainya.

Kecerdasan emosi ditandai dengan kemampuan pengendalian emosi ketika menghadapi kenyataan yang menggairahkan (menyenangkan, menakutkan, menjengkelkan, memilukan dsb). Kemampuan pengendalian emosi itulah yang disebut sabar, atau sabar merupakan kunci kecerdasan emosional.

Kita awali dengan pengertian sabar adalah tabah hati tanpa mengeluh dalam menghadapi godaan dan rintangan dalam jangka waktu tertentu dalam rangka mencapai tujuan. Dimana dalam kehidupan ini manusia dapat digolongkan atas :
  1. Orang yang dapat menekan habis dorongan hawa nafsu hingga tidak ada perlawanan sedikitppun, dan orang itu bersabar secara konstan. Mereka adalah orang yang sudah mencapai tingkat shiddiqin.
  2. Orang yang tunduk total kepada dorongan hawa nafsunya sehingga motivasi agama sama sekali tidak dapat muncul. Mereka termasuk kategori orang-orang yang lalai (al ghofilun).
  3. Orang yang senantiasa dalam konflik antara dorongan hawa nafsu dengan dorongan keberagamaan. Mereka adalah orang yang mencampuradukkan kebenaran dengan kesalahan.
Dalam agama, sabar merupakan satu diantara stasiun-stasiun (maqamat) agama, dan satu anak tangga dari tangga seorang shaleh dalam mendekatkan diri kepada Allah. Struktur maqamat agama terdiri dari :
  1. Pengetahuan (ma`arif) yang dapat dimisalkan sebagai pohon,
  2. Sikap (ahwal) yang dapat dimisalkan sebagai cabangnya,
  3. Perbuatan (amal) yang dapat dimisalkan sebagai buahnya.
Seseorang bisa bersabar jika dalam dirinya sudah terstruktur maqamat itu. Sabar bisa bersifat fisik, bisa juga bersifat psikis. Karena sabar bermakna kemampuan mengendalikan emosi, maka nama sabar berbeda-beda tergantung obyeknya.
  1. Ketabahan menghadapi musibah, disebut sabar, kebalikannya adalah gelisah (jaza`) dan keluh kesah (hala`).
  2. Kesabaran menghadapi godaan hidup nikmat disebut, mampu menahan diri (dlobth an Nafs), kebalikannya adalah tidak tahanan (bathar).
  3. Kesabaran dalam peperangan disebut pemberani, kebalikannya disebut pengecut.
  4. Kesabaran dalam menahan marah disebut santun (hilm), kebalikannya disebut pemarah (tazammur).
  5. Sabar dalam menghadapi bencana yang mencekam disebut lapang dada, kebalikannya disebut sempit dadanya.
  6. Sabar dalam mendengar gossip disebut mampu menyembunyikan rahasia (katum).
  7. Sabar terhadap kemewahan disebut zuhud, kebalikannya disebut serakah, loba (al hirsh).
  8. Sabar dalam menerima yang sedikit disebut kaya hati (qana`ah), kebalikannya disebut tamak, rakus (syarahun).
Berikut ini adalah tingkatan orang sabar, yaitu :
  1. Orang yang sanggup meninggalkan dorongan syahwat. Mereka termasuk kategori orang-orang yang bertaubat (at Taibin).
  2. Orang yang ridla (senang/puas) menerima apapun yang ia terima dari Tuhan, mereka termasuk kategori zahid.
  3. Orang yang mencintai apapun yang diperbuat Tuhan untuk dirinya, mereka termasuk kategori shidddiqin.
Meski sabar itu konotasinya positif, tetapi belum tentu tepat. Oleh karena itu hukum sabar terbagi tiga, yaitu wajib, sunnat dan makruh. Menyaksikan anggauta keluarganya terlibat maksiat misalnya, bersabar dalam arti tabah hati tanpa mengeluh adalah makruh, tetapi sabar ketika selalu gagal dalam berusaha memperbaiki mereka adalah wajib.

Kembali kepada pengertian sabar : tabah hati tanpa mengeluh dalam menghadapi rintangan dalam jangka waktu tertentu dalam rangka mencapai tujuan, maka kunci kesabaran adalah kesadaarn atas tujuaan yang ingin dicapai. Orang yang lupa tujuan biasanya tidak mampu mengendalikan emosi ketika menghadapi keadaan yang tidak mengenakkan.

Tetapi sabar juga ada batasnya, oleh karena itu kesabaran harus selalu dievaluasi secara dinamis. Kesabaran juga biasanya berhubungan erat dengan perasaan syukur. Artinya orang yang pandai berterima kasih biasanya ia penyabar, sedangkan orang yang tidak mengerti berterima kasih (kufr ni`mat) biasanya emosinya mudah digelitik.

Dalam usaha guna menyelesaikan persoalan yang menyangkut berbagai urusan kehidupan, sabar merupakan kekuatan yang sangat besar dan efektif. Oleh karena itu Al Qur’an secara jelas mengingatkan agar dalam upaya memohon pertolongan kepada Tuhan, jangan lupa membangun infrastruktur psikologinya yang terdiri dari kesabaran dan doa (salat).

Sebagaimana menurut definisinya diatas bahwa Sabar adalah pilar kebahagiaan seorang hamba. Dengan kesabaran itulah seorang hamba akan terjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan.


Mulia sekali orang-orang yang dapat memiliki sifat sabar dalam dirinya serta secara terus menerus memupuknya untuk hidup sehingga terpancar nyata pada perilaku keseharian. Yang menjadi pertanyaan besar sekarang khususnya pada pribadiku sendiri adalah sanggupkah kita memiliki sifat sabar dan sekaligus memeliharanya.

Insya Allah dengan Petunjuk serta Hidayah Nya kita dapat memiliki dan memelihara sabar dalam diri. Amin.

Minggu terbilang, bulan terlampaui serta tahun berlalu sudah.
Tak terasa 64 tahun sudah negeri ku berkata Merdeka pada dunia.
Ada serpihan galau menyelip dalam hati anak-anak bangsa kini.

Tetap merdekakah negeri ku kini?

Tetap berartikah pengorbanan suhada ...kini?
Lalu untuk siapa merdeka kini berarti?

17 AGUSTUS 2009
DIRGAHAYU NEGERI KU
DIRGAHAYU BANGSA KU

M..E..R..D..E..K..A.

Rumput negeriku kini tak lagi hijau
Rumput negeriku kini merangas
Rumput negeriku kini menjerit.
Rumput negeriku kini menangis.
Harapan meroket tinggal kenangan.
Tangan menggapai tak terengkuh.

17 AGUSTUS 2009
DIRGAHAYU NEGERI KU

DIRGAHAYU BANGSA KU

M..E..R..D..E..K..A.

Semakin jauhkah cita dari raihan tangan?
Terbang hilang di balik tirai kepongahan.
Banyak tangan mengepal alpa akan janji.
Banyak tangan mengepal alpa untuk memberi.
Banyak tangan mengepal siap menghancurkan.

17 AGUSTUS 2009
DIRGAHAYU NEGERI KU
DIRGAHAYU BANGSA KU
M..E..R..D..E..K..A.

Tetap Lebih banyak tangan terbuka, menanti harapan.
Tetap Lebih banyak tangan terbuka, tak berdaya.
Tetap Lebih banyak tangan terbuka, kosong tanpa makna.
Tetap Lebih banyak tangan terbuka, tanpa masa depan.

17 AGUSTUS 2009
DIRGAHAYU NEGERI KU
DIRGAHAYU BANGSA KU
M..E..R..D..E..K..A.


Akankah mereka akan kembali melihat ke bawah?
Akankah mereka akan kembali meyambut harapan?
Akankah mereka akan kembali ingat hembusan janji?
Akankah mereka membawa terang di ufuk barat harapan?
Akankah mereka menggiring angin membawa titik air?

OH. TUHAN HANYA SATU PINTA SEBELUM WAKTUKU BERLALU.
BUKAKANLAH KEPALAN TANGAN DAN HATI MEREKA DENGAN PETUNJUK SERTA HIDAYAH MU.
17 AGUSTUS 2009
DIRGAHAYU NEGERI KU
DIRGAHAY
U BANGSA KU
M..E..R..D..E..K..A.


(Sebuah renungan galau anak negeri)
Cimahi, 16 Agustus 2009.
Keseharian manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini tidak terlepas dari perannya masing. Peran tersebut sejatinya saling mengisi dan melengkapi sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh serta memberikan manfaat untuk semuanya. Tetapi kenyataan dalam kehidupan fana selalu berlaku hal yang berlawanan dengan kondisi ideal tersebut. Dari waktu ke waktu semakin besar saja perbedaannya, hal ini ditandai dengan semakin banyak manusia sebagai individu yang tidak perduli terhadap sekitarnya baik terhadap sesama manusia maupun lingkungan. Hal ini terasa sekali terjadi di sekitarku dimana sehari-hari aku menunaikan tugas untuk menjadi salah satu bagian yang membangun sebuah sistem yang dalam hal ini adalah perusahaan penyedia jasa. Setelah sekian lama aku menjadi bagian didalamnya makin terasa aku menjadi bagian yang terlupakan. Pernyataan-pernyataan yang selalu membentuk imej seolah-olah hasil kerja dari bagianku adalah lambat, tidak terkoordinasi dengan baik, selalu menghambat seluruh pekerjaan yang sedang berjalan. Semua itu adalah kesan yang dapat saya tarik dari kejadian baru-baru ini sehingga memunculkan sebuah kesimpulan bahwa ada usaha yang cukup sistematik dan teratur untuk mengganti diriku. Sementara sekitarku tiada dukungan yang memadai untuk memunculkan perubahan ke permukaan, mereka terlalu posesif melindungi kepentingannya masing-masing. Pertanyaan yang selalu muncul bergayut di pelupuk mata ini adalah :
  1. Apakah yang harus ku perbuat untuk menghadapi ini semua?
  2. Apakah langkah selanjutnya setelah keputusan terpahit yang ku ambil?
  3. Bagaimana nasib orang-orang terkasih setelah itu?
Penting ditanamkan dalam dada bahwa selalu masih ada harapan yang cerah akan menyonsong kita didepan, kemudian masih ada tempat bersandar yaitu Yang Maha Pengasih serta Yang Maha Mendengar, Yang Menguasai Alam Semesta. Mengeluh dan mengeluh selalu mengeluh serat terus mengeluh. Tapi aku tak perduli, semua ini membutuhkan penyaluran dan penyelesaian.
Kata sabar adalah obat yang paling mujarab, walaupun pahit rasanya harus tetap ditelan untuk mengobati luka hati ini. Ya Allah berikanlah hamba Mu ini ketabahan dalam menghadapi kehidupan ini. Ya Allah buatlah hamba Mu ini menjadi tegar dalam menghadapi cobaan hidup. Amin.


Privacy Policy for http://umustlucky.blogspot.com/
If you require any more information or have any questions about our privacy policy, please feel free to contact us by email at abohhafiz@gmail.com.

At http://umustlucky.blogspot.com/, the privacy of our visitors is of extreme importance to us. This privacy policy document outlines the types of personal information is received and collected by http://umustlucky.blogspot.com/ and how it is used.

Log Files Like many other Web sites, http://umustlucky.blogspot.com/ makes use of log files. The information inside the log files includes internet protocol (IP) addresses, type of browser, Internet Service Provider (ISP), date/time stamp, referring/exit pages, and number of clicks to analyze trends, administer the site, track user’s movement around the site, and gather demographic information. IP addresses, and other such information are not linked to any information that is personally identifiable.

Cookies and Web Beacons  http://umustlucky.blogspot.com/ does use cookies to store information about visitors preferences, record user-specific information on which pages the user access or visit, customize Web page content based on visitors browser type or other information that the visitor sends via their browser.

DoubleClick DART Cookie
  • .:: Google, as a third party vendor, uses cookies to serve ads on http://umustlucky.blogspot.com/.
  • .:: Google's use of the DART cookie enables it to serve ads to users based on their visit to http://umustlucky.blogspot.com/ and other sites on the Internet.
  • .:: Users may opt out of the use of the DART cookie by visiting the Google ad and content network privacy policy at the following URL - http://www.google.com/privacy_ads.html
Some of our advertising partners may use cookies and web beacons on our site. Our advertising partners include .... 
Google Adsense, etc.

These third-party ad servers or ad networks use technology to the advertisements and links that appear on http://umustlucky.blogspot.com/ send directly to your browsers. They automatically receive your IP address when this occurs. Other technologies (such as cookies, JavaScript, or Web Beacons) may also be used by the third-party ad networks to measure the effectiveness of their advertisements and / or to personalize the advertising content that you see.

http://umustlucky.blogspot.com/ has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers. 

You should consult the respective privacy policies of these third-party ad servers for more detailed information on their practices as well as for instructions about how to opt-out of certain practices. http://umustlucky.blogspot.com/'s privacy policy does not apply to, and we cannot control the activities of, such other advertisers or web sites. 
If you wish to disable cookies, you may do so through your individual browser options. More detailed information about cookie management with specific web browsers can be found at the browsers' respective websites. ***