VIVA VESPA VELOCE (3 V)

Kecintaan saya akan alat transportasi roda dua dengan badan bahenol di sampingnya ini buatan pabrikan Piaggio dari negeri pizza yaitu Italia yang kemudian di Indonesia lebih dikenal dengan merk Vespa pada mulanya terjadi secara terpaksa awalnya.
Ceritanya begini, waktu saya mulai memasuki usia remaja yang ditandai keinginan untuk mengendarai dan memiliki sebuah sepeda motor, yang kemudian keinginan tersebut ditanggapi oleh orang tua ku dengan memberikan kendaraan yang tidak sesuai dengan keinginanku, semula saya menginginkan kendaraan buatan Jepang. Pemberian Orang tua ku yang pertama adalah sebuah kendaraan yaitu Vespa Sprint tahun 1966 yang kemudian diganti Vespa Sprint tahun 1978 hingga saya menyelesaikan pendidikan SLTA. Itu cerita lama yang merupakan awal dari kecintaan ku terhadap kendaraan buatan Italia ini.
Sampai sekarang saya menyimpan sebentuk kendaraan buatan Italia ini yaitu Vespa Sprint Veloce tahun 1974 atau orang disini biasa menyebutnya Vespa Bagol karena bentuk setang yang menyatu dengan lampu besar bulat serta dilengkapi indikator lampu diatasnya yang membentuk seperti jidat jenong. Banyak orang bilang bahwa itu barang langka dan diminati oleh banyak penggila Vespa tentunya.
Cerita perolehan kendaraan tersebut, juga terbilang unik. Dimana hal ini terjadi pada sekitar tahun 1997 lalu, saat saya berniat membeli sebuah vespa di sebuah show room motor di sekitar daerah Ciateul - Bandung. Cari punya cari di situ mulai dari ruang pamernya berjajar berbagai macam model Vespa, lihat melihat serta mencoba, tapi tak ada satupun yang menarik hati untuk dibeli. Sampai satu ketika, yang punya show room tersebut (Pak Haji begitu biasa ia disapa) menyebutkan ada 1 (satu) buah Vespa yang ada di garasi dengan kondisi seadanya bersandar di dinding karena standarnya tidak ada, lalu kemudian bersama-sama dengan Pak Haji kami melihat motor tersebut, ada benih ketertarikan di sini dan setelah diizinkan untuk mencobanya, kemudian saya menyelah motor tersebut. Alhamdulillah motor tersebut menyala dengan sekali selahan dan dari suara terdengar bahwa mesinnya masih dalam kondisi baik. Pendek kata langsung naksir dengan motor tersebut, saya langsung bayar, tapi motornya menyusul 2 (dua) minggu kemudian setelah rapih tentunya.
Motor tersebut telah didandani sedemikian rupa sehingga menjadi bentuk yang ada sekarang ini. Dengan motif airbrush api pada bagian samping serta sebentuk motif kepala elang pada bagian belakang. Warna dasar body Abu-abu Metalik serta spakbor depan Ungu yang ditambahkan motif api, yang membuat motor tersebut enak buat ditunggangi hingga saat ini dan good looking scooter. Seluruh motif airbrush tersebut dikerjakan oleh Chacha teman saya yang berbakat untuk menjadi seorang seniman, tapi nggak punya bakat untuk jadi pengusaha (Sorry bro).
Pokoknya saya bangga bisa memiliki dan menunggangnya. Untuk itu motor akan saya rawat dengan sebaik-baiknya, dimana ada kelebihan rezeki akan saya sisihkan sebagian untuk menghiasnya. Yang menjadi penutup dari tulisan ini adalah :
1. Stop Ekspor Vespa Antik Keluar Indonesia.
2. Keep Indonesia Beauty with Antique Vespa.
3. Bravo Vespa.
Wassalam.

1 comments:

AIRDONE13 said...

Congrats bisa punya vespa bagolnya Oom..