Keseharian manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini tidak terlepas dari perannya masing. Peran tersebut sejatinya saling mengisi dan melengkapi sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh serta memberikan manfaat untuk semuanya. Tetapi kenyataan dalam kehidupan fana selalu berlaku hal yang berlawanan dengan kondisi ideal tersebut. Dari waktu ke waktu semakin besar saja perbedaannya, hal ini ditandai dengan semakin banyak manusia sebagai individu yang tidak perduli terhadap sekitarnya baik terhadap sesama manusia maupun lingkungan. Hal ini terasa sekali terjadi di sekitarku dimana sehari-hari aku menunaikan tugas untuk menjadi salah satu bagian yang membangun sebuah sistem yang dalam hal ini adalah perusahaan penyedia jasa. Setelah sekian lama aku menjadi bagian didalamnya makin terasa aku menjadi bagian yang terlupakan. Pernyataan-pernyataan yang selalu membentuk imej seolah-olah hasil kerja dari bagianku adalah lambat, tidak terkoordinasi dengan baik, selalu menghambat seluruh pekerjaan yang sedang berjalan. Semua itu adalah kesan yang dapat saya tarik dari kejadian baru-baru ini sehingga memunculkan sebuah kesimpulan bahwa ada usaha yang cukup sistematik dan teratur untuk mengganti diriku. Sementara sekitarku tiada dukungan yang memadai untuk memunculkan perubahan ke permukaan, mereka terlalu posesif melindungi kepentingannya masing-masing. Pertanyaan yang selalu muncul bergayut di pelupuk mata ini adalah :
  1. Apakah yang harus ku perbuat untuk menghadapi ini semua?
  2. Apakah langkah selanjutnya setelah keputusan terpahit yang ku ambil?
  3. Bagaimana nasib orang-orang terkasih setelah itu?
Penting ditanamkan dalam dada bahwa selalu masih ada harapan yang cerah akan menyonsong kita didepan, kemudian masih ada tempat bersandar yaitu Yang Maha Pengasih serta Yang Maha Mendengar, Yang Menguasai Alam Semesta. Mengeluh dan mengeluh selalu mengeluh serat terus mengeluh. Tapi aku tak perduli, semua ini membutuhkan penyaluran dan penyelesaian.
Kata sabar adalah obat yang paling mujarab, walaupun pahit rasanya harus tetap ditelan untuk mengobati luka hati ini. Ya Allah berikanlah hamba Mu ini ketabahan dalam menghadapi kehidupan ini. Ya Allah buatlah hamba Mu ini menjadi tegar dalam menghadapi cobaan hidup. Amin.