KEUTAMAAN DAN MANFAAT DOA


وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (berdoa kepada-Ku) akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina." (QS. Al-Mu'min : 60)

Kini pergulatan dan persaingan hidup semakin ketat serta berat. Betapa tidak, keterpu-rukan dalam berbagai aspek kehidupan sejak digulirkannya era reformasi 1998, terus mengimpit kita. Ditambah bencana demi bencana, seolah tak henti mengingatkan. Kemiskinan, pengangguran makin melanda sebagian besar masyarakat kita.

Saat ini, makin banyak orang stres, hidup seperti kehilangan pegangan. Bahkan, tidak sedikit yang kemudian terjerumus ke lembah maksiat dan dosa. Yang lebih memprihatinkan, ada orang-orang yang putus asa mengambil jalan pintas dengan bunuh diri. Nau'dzubillah ! Suatu dosa besar yang tidak terampunkan di hadapan Allah SWT.

Bagi seorang Muslim yang beriman dan bertakwa, semestinya tidak harus terjerumus ke dalam situasi seperti itu. Karena masih ada tempat untuk mencurahkan segala problematika hidup kepada Allah SWT. sebagai Maha Pemilik kehidupan ini. Sebagaimana diperintahkan Allah, melalui salat dan doa yang ikhlas, khusyuk dan benaf, serta dengan ikhtiar dan usaha maksimal.

Allah telah memberikan jaminan akan memenuhi setiap doa hamba-Nya, sebagaimana firman-Nya di atas (QS. Al-Mu'min : 60). Oleh karena itu, berdoa hukumnya wajib. Orang yang tidak mau berdoa kepada-Nya, Allah mengategorikannya sebagai manusia sombong (takabur). Seolah orang itu merasa dirinya mampu memenuhi segala kebutuhannya dan mengatasi segala persoalan hidupnya. Orang seperti itu diancam tempat kembalinya kelak adalah neraka Jahanam.

Selain itu, dalam ayat tersebut, tercantum kalimat, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu...." Allah SWT. ingin menegaskan bahwa manusia berdoa dan memohon hanya kepada Allah, tidak kepada selain-Nya, baru Allah mengabulkan. Dalam situasi normal saja, banyak orang yang meminta pertolongan dan berdoa kepada selain Allah, apalagi dalam situasi krisis. Orang malah lari memohon pertolongan dan berdoa kepada dukun, paranormal, "orang pintar", kepada benda-benda yang dikeramatkan, ke kuburan, dan sebagainya. Allah SWT. dalam ayat lain memperingatkan :

قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُمْ مِنْ دُونِهِ فَلَا يَمْلِكُونَ كَشْفَ الضُّرِّ عَنْكُمْ وَلَا تَحْوِيلًا
"Katakanlah: 'Panggillah mereka yang kamu anggap (Tuhan) selain Allah, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya daripadamu dan tidak pula memindahkannya." (QS. Al Isra : 56);

وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ لَا يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَكُمْ وَلَا أَنْفُسَهُمْ يَنْصُرُونَ
"Dan berhala-berhala (bukan hanya patung, tetapi apa saja selain Allah) yang kamu seru selain Allah, tidaklah sanggup menolongmu, bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri." (QS. Al-A'raf : 197)

Nabi SAW. pun melarang munajat ke kuburan, diriwayatkan dari 'Atha bin Yasar bahwa Rasulullah SAW. berdoa, "
Ya Allah, janganlah Engkau jadikan kuburan hamba sebagai berhala yang disembah. Betapa besar amarah Allah kepada kaum yang menjadikan kuburan para nabi sebagai tempat sujud." (HR. Malik)

Imam Malik menjelaskan dari Zaed bin Aslam RA. Nabi SAW. mengingatkan bahwa tidak ada seorang yang berdoa pasti ada di antara 3 (tiga) kemungkinan untuk diijabah (dikabulkan) doanya oleh Allah :
  1. Doa diijabah langsung seperti ia minta.
  2. Diijabah tetapi ditangguhkan, dianugerahkannya di akhirat.
  3. Atau diijabah, dengan cara diampuni dosa-dosanya.
Subhanallah ! Betapa Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Selanjutnya, Rasulullah SAW. menjelaskan, faktor-faktor yang mendukung serta menjadi wasilah dikabulnya doa, antara lain :
  1. Tidak tergesa-gesa. Imam Bukhari meriwayatkan Nabi SAW. mengingatkan bahwa Allah akan mengabulkan setiap doa, asal tidak terburu-buru dan putus harapan dengan mengatakan, "Aku sudah berdoa tetapi tidak diijabah juga."
  2. Optimistis dikabul. Hati harus yakin, doa akan diijabah. Imam Bukhari dalam hadis qudsi, Allah SWT. berfirman, "Aku ini tergantung sangka hamba." Kalau si hamba menyangka Allah bakal tidak mengabulkan doanya, maka Allah tak akan mengabulkannya.
  3. Berdoalah dengan merendahkan diri, dengan suara lembut, dengan keinginan kuat untuk dikabul. "Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang lalai." (QS. Al-A'raf : 205).
  4. Beramal saleh (QS. Al-Baqarah : 186) dan berbuat baik kepada orang tua. Ibnu Abbas menyatakan bahwa amal yang bisa mendekatkan diri kepada Allah adalah berbuat baik kepada orang tua (HR. Bukhari).
  5. 5) Tidak makan minum yang haram, baik zatnya maupun cara perolehannya. Jangankan yang jelas-jelas haram, yang syubhat pun harus dihindari. Sa'ad bin Abi Waqqash pernah minta didoakan kepada Nabi SAW. agar ia menjadi manusia yang dikabul doanya. Nabi SAW. malah menganjurkan ia apik dalam makan minum.
Berdoa itu bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Akan tetapi, ada saat-saat doa kita besar harapan untuk diijabah, antara lain :
  1. Saat antara azan dan ikamah (HR. An-Nasa'i);
  2. Pada hari Jumat, setelah salat Asar hari Jumat (HR. Ahmad);
  3. Saat salat tahajud. Sabda Nabi SAW. bahwa setiap dini hari, Allah turun ke bumi dan mengimbau, "Barangsiapa yang meminta pasti Aku beri dan barangsiapa yang beristigfar pasti Aku ampuni" (HR. Bukhari);
  4. Saat sujud. Nabi menyatakan, "Saat yang paling dekat seorang hamba dengan Allah adalah ketika sujud. Oleh karena itu, perbanyaklah doa" (HR. Muslim);
  5. Ketika wukuf di Padang Arafah, saat menunaikan ibadah haji.
Tentang redaksi doa, bisa meminjam redaksi yang termaktub di dalam Alquran dan hadis Nabi SAW., yang kita pahami maknanya. Atau menggunakan redaksi dan bahasa sendiri, ini lebih afdal karena paham maksudnya. Berdoalah yang wajar-wajar, tidak melampaui batas. Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam.***

[Ditulis Oleh : H. EDDY SOPANDI, peserta Majelis Taklim di beberapa masjid, antara lain Al-Furqon UPI, Istigomah, Viaduct, Salman ITB. serta disalin dari Harian Umum "PIKIRAN RAKYAT" Edisi Jumat (Pahing) 9 April 2010 pada kolom "RENUNGAN JUMAT"]

0 comments: