MENGHADAPI COBAAN

Setiap jalan menuju kebajikan, kebahagian memang terkadang tidak seperti yang kita bayangkan sebelumnya. Penuh dengan duri, penuh dengan ujian serta terkadang menyakitkan hati. Dalam kehidupan saat ini yang didalamnya banyak terdapat hal-hal yang merupakan ujian / cobaan dari Allah SWT. itu datang kepada kita silih berganti. Tinggal kita sebagai hamba menyikapi seluruh ujian / cobaan yang datang tersebut. Reaksi kita atas ujian / cobaan dari Allah SWT. untuk tiap-tiap pribadi adalah berbeda satu dengan yang lainnya. Sebagai seorang hamba Allah yang beriman tentu akan menjadi sangat penting mengetahui kiat dalam menghadapi ujian / cobaan tersebut.

Sebagai hamba Allah, dalam kehidupan di dunia manusia tidak akan luput dari berbagai ujian / cobaan. Ujian / cobaan dari Allah SWT. dapat berupa kesusahan maupun kesenangan, dan sebagai sunnatullah hal ini berlaku bagi setiap insan, yang beriman maupun yang tidak beriman (kafir). Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya), dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. Al Anbiya’ : 35)

Ibnu Katsir –semoga Allah Ta’ala merahmatinya– berkata, “
Makna ayat ini yaitu : Kami menguji kamu (wahai manusia), terkadang dengan bencana dan terkadang dengan kesenangan, agar Kami melihat siapa yang bersyukur dan siapa yang ingkar, serta siapa yang bersabar dan siapa yang beputus asa.” (Tafsir Ibnu Katsir, 5/342, Cet Daru Thayyibah)

Dikarenakan seorang mukmin dengan ketakwaannya kepada Allah Ta’ala, memiliki kebahagiaan yang hakiki dalam hatinya, maka ujian / cobaan baik itu terutama kesusahan yang dihadapinya di dunia ini tidak membuatnya mengeluh / stres, apalagi berputus asa. Demikian pula apabila diberi ujian / cobaan berupa kesenangan tidak membuat dirinya menjadi lupa diri. Hal ini disebabkan karena keimanannya yang kuat kepada Allah Ta’ala sehingga membuat dia yakin bahwa apapun ketetapan yang Allah Ta’ala berlakukan untuk dirinya maka itulah yang terbaik baginya. Dengan keyakinannya ini Allah Ta’ala akan memberikan balasan kebaikan baginya berupa ketenangan dan ketabahan dalam jiwanya. Inilah yang dinyatakan oleh Allah Ta’ala dalam firman-Nya :
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorg) kecuali dengan izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk ke (dalam) hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. At Taghaabun : 11)

Ibnu Katsir mengatakan, “
Makna ayat ini: seseorg yang ditimpa musibah / cobaan dan dia meyakini bahwa musibah tersebut merupakan ketentuan dan takdir Allah, sehingga dia bersabar dan mengharapkan (balasan pahala dari Allah Ta’ala), disertai (perasaan) tunduk berserah diri kepada ketentuan Allah tersebut, maka Allah akan memberikan petunjuk ke (dalam) hatinya & menggantikan musibah / cobaan dunia yang menimpanya dengan petunjuk dan keyakinan yang benar dalam hatinya, bahkan bisa jadi Dia akan menggantikan apa yang hilang darinya dengan yang lebih baik baginya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 8/137)

Inilah sikap seorang mukmin dalam menghadapi ujian / cobaan yang menimpanya. Meskipun Allah Ta’ala dengan hikmah-Nya yang Maha Sempurna telah menetapkan bahwa ujian / cobaan itu akan menimpa semua manusia, baik orang yang beriman maupun orang yang tidak beriman (kafir), akan tetapi orang yang beriman memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh orang tidak beriman (kafir), yaitu ketabahan dan pengharapan pahala dari Allah Ta’ala dalam mengahadapi ujian / cobaan tersebut. Tentu saja semua ini akan semakin meringankan beratnya ujian / cobaan tersebut bagi seorang mukmin.

Tetaplah berprasangka baik kepada Allah SWT. Yakinlah bahwa Allah tetap menyayangi kita, walaupun kita berada di tengah-tengah keterpurukan hidup dunia ini. Yakinlah bahwa Allah akan memuliakan hamba-Nya yang
SABAR, IKHLAS serta TAWADHU' dalam menghadapi segala ujian / cobaan yang diberikan. Allah tidak pernah meninggalkan kita, kala kita membutuhkan-Nya. Yang diperlukan saat ini adalah TAWAKAL selalu atas segala sesuatu yang telah menjadi suratan baik itu berupa kenikmatan maupun ujian serta cobaan hidup. Saat kita mendapat kenikmatan hidup jangan lupa kita bersyukur kepada-Nya, saat ujian / cobaan yang berupa kesusahan hidup mendera jangan lupa juga untuk berserah / mendekatkan diri kepada-Nya. Isilah waktu hidup kita dengan selalu mendekatkan diri kepada-Nya. Hanya dengan itulah kita akan selamat dalam kehidupan dunia maupun akhirat. Selalu memaafkan terhadap sesama kita adalah salah satu cara untuk dekat kepada-Nya karena sesungguhnya Allah adalah Maha Pemaaf. Jangan pernah merasa lelah lalu berputus asa dalam mencoba dan belajar dalam menjalani kehidupan ini, karena sesungguhnya Allah adalah Maha Pengasih dan Penyayang. Dan perlu diingat sebagaimana firman Allah :
وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui." (QS. Al-Ankabut : 64)

Sebagai hamba Allah yang beriman, kita harus menyakini dengan kesungguhan hati bahwa apa yang dianugerahkan Allah SWT. (dalam bentuk apapun), itulah yang terbaik untuk kita.
Allahul musta'aan wa 'alaihit tuklaan (ALLAH sajalah tempat kami mohon pertolongan, dan hanya kepada-Mu kami bertawakal.)

0 comments: