MARI PERSIAPKAN DIRI BERBURU LAILATUL QADAR

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keistimewaan. Kedatangan bulan Ramadhan membawa pengaruh dalam berbagai aspek, termasuk geliat aktivitas ekonomi yang ditandai dengan tingginya tingkat perputaran uang dibandingkan dengan bulan lainnya, dan meningkatnya aspek kehidupan sosial kemasyarakatan khususnya ukhuwah Islamiah.

Selain itu, salah satu di antara keistimewaan bulan Ramadhan adalah adanya suatu malam yang sangat diharapkan kedatangannya oleh seluruh kaum Muslimin, yaitu malam lailatul qadar (malam kemuliaan).

Dalam Al-Quran Surat Al-Qadr : 1-5, Allah berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Sesungguhnya Kami telah turunkan Al-Quran pada malam kemuliaan.
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
Tahukah kamu apa malam kemuliaan itu ?
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ
Pada malam itu, turun para malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Ada dua hal yang menjadi hikmah dari turunnya ayat ini.
  1. Allah menurunkan Al-Quran pada malam yang mulia ini sebagai petunjuk, rahmat serta kabar gembira bagi seluruh kaum Muslimin. Hal ini sekaligus menunjukkan betapa agungnya Allah sebagai sang pencipta.
  2. Bagi kaum Muslimin, beramal pada malam kemuliaan ini akan mendapatkan limpahan keberkahan dan doa dari para malaikat. Amalan saat itu lebih baik dari amalan selama seribu bulan atau 83 tahun 4 bulan.
Hikmah pertama dapat disikapi dengan menjadikan seluruh isi Al-Quran sebagai landasan untuk berbuat dan bersikap karena Alquran mengandung ketentuan hukum yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, baik berupa perintah, larangan, maupun pilihan.

Ketika seorang Muslim menaati aturan hidup tersebut, niscaya itu akan menjadi rahmat baginya dan kesejahteraan bagi seluruh makhluk, baik di dunia maupun di akhirat. Mengikuti Al-Quran berarti adanya sebuah jaminan dan kepastian untuk mendapatkan karunia Allah yang tiada terhingga.

Adapun terkait dengan hikmah kedua, Rasulullah SAW. telah bersabda seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari-Muslim, Abu Dawud, An-Nasa`I dan Ahmad sebagai berikut: "Barangsiapa yang melaksanakan salat pada lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni."

Hal ini jelas menjadi suatu tawaran yang sangat menggiurkan bagi seseorang yang sangat mengharapkan dosa-dosanya dihapuskan. Jumhur mufassirin menyatakan bahwa pada malam yang mulia ini disunahkan bagi seorang Muslim untuk memperbanyak membaca Al-Quran, berdoa, bersedekah dan berzakat, salat Isya dan tarawih berjamaah di masjid, serta beriktikaf hingga datangnya waktu subuh.

Saat itu adalah waktu yang mustajab dan tidak semua orang bisa mendapatkannya, kecuali bagi mereka yang mau mengorbankan waktunya untuk menunggu hingga datangnya malam kemuliaan tersebut.

Adapun kapan waktu datangnya malam yang mulia ini, sebagian riwayat menyatakan pada malam ke-27 atau ke-29. Ciri-ciri yang diriwayatkan, di antaranya adalah matahari yang bersinar kurang terang (suram), tidak panas, tidak pula sejuk, sunyi , ada sedikit rintik hujan, dan angin sepoi-sepoi. Wallahualam bissawab…….***

[Ditulis Oleh : H. RACHMAT YASIN, Bupati Bogor. Tulisan disalin dari Harian Umum "PIKIRAN RAKYAT" Edisi Selasa (Wage) 24 Agustus 2010 pada kolom "Ramadhan Karim"]

0 comments: