TIPS MENJADI TAMU ALLAH

"Baitullah ini adalah salah satu pilarnya agama Islam. Barangsiapa yang berniat menuju ke Baitullah, baik para haji ataupun yang berumrah, maka mereka dijamin oleh Allah SWT. apabila meninggal dunia dalam perjalanan, maka mereka akan ditempatkan di surga dan mereka yang pulang dengan selamat ke negerinya akan membawa pahala serta harta benda (Ghanimah)." (HR. Ibnu Juraih)

Tanpa terasa musim haji akan tiba dan tentunya para calon haji sudah siap mental, spiritual, dan material guna mengamalkan rukun Islam yang hanya diwajibkan sekali saja. Dalam suatu hadits, Rasulullaah SAW bersabda, yang intinya mengingatkan jika kita berada di Masjidil Haram supaya memperbanyak memandang Baitullah. Karena, Allah SWT. memberi rahmat sebanyak 120 rahmat, 60 rahmat bagi orang yang tawaf, 40 rahmat bagi orang yang shalat dan 20 rahmat bagi yang memandang Kabah.

Dalam hadits lain dianjurkan supaya memohon ampun kepada Allah SWT. di Multazam, dengan menyatakan satu per-satu dosa yang pernah dilakukan. Sedangkan dosa-dosa yang kita lupa, supaya mohon kepada Allah SWT. agar diampuni juga.

Dalam doa tawaf, ada 4 (empat) baris yang tertulis yaitu, "Ya Allah Ya Tuhanku, karena imanku kepada-Mu dan membenarkan kitab Al-Quran firman-firman-Mu dan dengan setia memenuhi janji kepada-Mu, serta mengikuti sunah Nabi-Mu...," yang di antara baris-baris itu ada yang sudah sering dipahami masyarakat. Akan tetapi, pada baris lainnya yaitu kalimat "dengan setia memenuhi janji kepada Allah," ini memerlukan penjelasan tentang bagaimana janji itu dan bagaimana diucapkannya.

Ketika Umar Ibnu Khatab RA. menunaikan ibadah haji, beliau minta dipandu oleh Imam Ali bin Abi Talib RA., karena Ali memiliki ilmu-ilmu agama yang lebih luas dibanding Umar. Tatkala selesai tawaf 7 putaran di depan Hajar Aswad, Umar berkata, "Kamu hanyalah batu, tidak akan mendatangkan manfaat dan mudarat, jika aku tidak melihat Rasulullah menciummu, aku tidak sudi menciummu," kata Umar. Ali yang ada di sebelah Umar berucap, "bukan begitu Umar, batu ini akan menjadi saksi bahwa kamu telah memenuhi janjimu kepada Allah yang kamu ucapkan sebelum kamu lahir di bumi", lalu Ali menafsirkan ayat 172-173 dalam surat Al-A'raf, ketika Allah SWT. menciptakan Adam dan Hawa dan semua anak-cucu Adam dan Hawa yang akan lahir di planet bumi ini, mereka telah berjanji bahwa jika mereka lahir di bumi tidak akan mengabdi dan tidak akan mempertuhankan selain Allah SWT. Dengan ucapan Balaa alastu birabbikum ?, "bukankah Aku ini Tuhanmu ?", tanya Allah, lalu mereka menjawab, Balaa, "betul, Engkau adalah Tuhanku." Janji setia itu semua tertulis di dalam Hajar Aswad, Orang yang datang beribadah haji atau umrah dengan mencium Hajar Aswad atau memberi salam, mereka itulah yang setia memenuhi janji mereka yang diucapkan ketika masih berada di alam "Dhar" (bentuk terkecil calon manusia) dan ada juga yang menafsirkan sebagai alam arwah,

Baitullah Alharam Mekah ini namanya juga Bakkah, sebagaimana dapat dilihat dalam Surah Ali-Imran ayat 96-97 yang menginformasikan perihal di tempat tawaf itu berdesakan pria dan wanita. Oleh sebab itu, dalam tawaf laki-laki dan perempuan bersama-sama, bahkan hanya di Masjidil Haram ini saja diperbolehkan laki-laki dan perempuan salat berdampingan, di masjid lain tidak diizinkan.

Dalam hadis lain, Rasululah SAW. bersabda, "apabila kamu masuk masjid, jangan duduk dulu, lakukan shalat dua rakaat yang berarti shalat tahiyatul masjid." Akan tetapi, di Masjidil Haram ini, shalat tahiyatul masjid bukan dua rakaat, tapi tawaf tujuh putaran yaitu Tawaf Ghudum, yang bermakna tawaf datang di Mekah. Bacaan niatnya adalah "Allahumma inni uridu tawafsab'ah aswatin tawafil ghudum lillahi taala, allahu akbar." Tawaf Qudum ini tanpa Sai. Setelah itu, baru melakukan tawaf umrah dan sai umrah.

Rasulullah SAW. juga berpesan, "Tufu bi ahli makkah wa zuru bi ahli madinah", artinya, "tawaflah dengan panduan orang Mekah dan berziarahlah dengan panduan orang Madinah."

Karenanya, jika akan melakukan umrah lebih dari satu kali, supaya keluar dari Mekah dengan memakai pakaian ihram lalu masuk lagi ke Mekah. Jika sulit membaca doa-doa tawaf yang ada di buku panduan Anda, cukuplah membaca doa-doa tasbih seperti berikut ini :
  1. Lailaha illallah Wahdahu la Syarika lahu, Lahul Mulku wa Lahul Hamdu Yuhyi wa Yumitu wa Huwa Hayyun la Yamut Biyadihil Khairu wa Huwa Ala Kuli Syai in Qodir.
    Tasbih para malaikat apabila turun ke bumi dan tawaf. Artinya, "Tiada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, seluruh wujud adalah milik-Nya, segala puji hanya untuk-Nya yang maha menghidupkan dan maha mematikan, pada kekuasaan-Nya segala kebajikan dan Dia maha mampu dalam segala hal."
  2. Subhanallah wal Hamdulillah wa La Ilaha Illallah Wallahu Akbar. Tasbih
    Nabi Adam AS.
    Artinya, "Maha suci Allah, segala puji untuk-Nya, tiada Tuhan melaikan Allah, dan Allah Maha besar, Allah yang maha tinggi dan maha agung."
  3. Rabbana Atina Fiddunya Hasanatan wa Fil Akhirati Hasanatan Waqina Azaabannaar wa Ad-Hilnal Jannata Ma'al Abror ya Azizu ya Ghafar ya RabbalAlamin. (
    Nabi Ibfahim AS.
    ) Artinya,"Ya Allah ya Tuhanku, berilah kebaikan-kebaikan kehidupan dunia dan akhirat dan hindarkanlah kami dari adzab siksa dan masukanlah kami ke dalam surga-Mu bersama dengan mereka yang berbakti kepada-Mu. Ya, Tuhan yang maha perkasa dan maha pengampun, ya Tuhan penguasa seluruh alam."
  4. Wa Sallallahu Ala Sayidina Muhammadin wa Alihi Wasalim Wal Hamdulillahi Rabbil Aalamiin.
    Artinya, "Dan shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada panutan kita Nabi Muhammad SAW. serta kepada keluarganya dan sahabat-sahabatnya dan segala puji bagi Allah penguasa seluruh alam."
Semua doa tersebut, hendaknya dibaca dan ditambah serta diakhiri dengan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Bacalah sebanyak mungkin pujian dan doa-doa tersebut selama Anda berada di tanah suci.

[Ditulis oleh HABIB HASYIM serta disalin dari Tabloid "LABBAIK" Edisi 13/Th.I/Oktober 2010/Syawal 1431 H. pada rubrik "PEMBINAAN HAJI"]

0 comments: