NAPAK TILAS AKHLAK NABI

Di manakah Muhammad SAW. dilahirkan ? Di Mekah al Mukarramah tentu. Pertanyaan yang terlalu mudah dijawab ini menjadi sangat penting ketika kita hendak berumrah. Ya, berumrah sejatinya adalah ibadah yang harus diwarnai pemahaman sejarah kehidupan para nabi dari Adam, Ibrahim, Ismail, dan Muhammad. Jangan lupakan pula, ibunda Nabi Ismail, Siti Hajar.

Khusus umrah yang dilaksanakan pada bulan Maulid (Rabiul Awal) menjadi umrah yang mestinya menjadi sangat kental dengan penghayatan akan kelahiran seorang nabi akhir zaman. Marilah sejenak melihat kilas balik situasi Mekah sebelum kelahiran Muhammad.

Mekah saat itu adalah Mekah yang bergelimang dosa. Maksiat dan penyembahan berhala adalah sebuah fenomena yang sangat umum ditemui. Mekah sebelum Muhammad lahir adalah suatu lembah yang dihuni oleh sekelompok "kaum tanpa Tuhan" atau "kaum yang telah terlalu lama tak tersentuh kenabian".

Mekah memang unik. Di tengah pandangan miring masyarakat di sekitarnya, Mekah tetaplah menjadi magnet ziarah pada musim haji. Tak lain dan tak bukan karena di Mekah berdiri Kabah, rumah Tuhan yang telah dikenal ribuan tahun lamanya. Keberadaan Kabah pula yang membuat Abrahah cemburu dan mempersembahkan bagi rajanya sebuah katedral mewah dan megah, dengan marmer terpilih. Dengan satu tekad, para peziarah memindahkan tujuan ziarahnya dari Mekah ke katedral yang didirikannya.

Abrahah terang-terangan menyatakan niatnya itu sehingga membuat seseorang dari sebuah dusun marah dan merusak bagian kecil katedral. Abrahah murka lalu membawa pasukan dengan didahului gajah untuk menghancurkan Kabah. Namun sejarah mencatat, Tuhan Pemilik Kabah memberikan perlindungan pada rumah-Nya. Rencana Abrahah berantakan. Gajah andalannya untuk menghancurkan Kabah tak juga mau bergerak maju dan sekelompok burung Ababil membawa tiga batu masing-masing, yang segera dilontarkan ke arah tentara bergajah itu.

Sesudah peristiwa kegagalan Abrahah, keunikan makin bertambah dan kaum penyembah berhala itu pun dianggap kaum kesayangan Tuhan. Disayang Tuhan atau bukan, faktanya dari kaum itu lah lahir seorang bernama Abdul Muthalib, yang kemudian memiliki anak bernama Abdullah. Abdullah dinikahkan dengan Siti Aminah, seorang gadis dari Madinah. Dari pernikahan Abdullah dengan Siti Aminah ini lahir Muhammad SAW. Nabi akhir zaman yang lahir sebagai anak yatim karena Abdullah wafat dalam usia muda sebelum Muhammad dilahirkan.

Umrah adalah rangkaian ibadah yang dilakukan di seputar Kabah yakni tawaf, sai, dan tahalul sehingga umrah adalah sebuah perjalanan napak tilas sejarah Muhammad. Memasuki Mekah adalah memasuki kota tempat kelahiran Nabi Muhammad. Di kota itu juga Muhammad tumbuh, berkembang, berjuang, teraniaya, terusir, diboikot, dan dihinakan.

Teladan hebat itu adalah akhlak Muhammad yang merupakan gambaran dan implementasi Al-Quran. Salah satu teladan Beliau adalah murah hati atau dermawan, senang membantu, atau memberi kepada yang memerlukan.

Suatu saat datang seseorang meminta bantuan saat Nabi tidak memiliki apa-apa. Lalu, orang tersebut diminta meminjam kepada para sahabat atas nama Nabi dan Nabi yang membayarnya.

Pada hari lainnya, Nabi meminjam setengah sukatan makanan untuk pengemis. Ketika tiba waktu membayar, Nabi membayar dengan satu sukatan yakni setengah bayar utang dan setengahnya hadiah. Kadang Nabi membeli suatu barang, lalu diberikan kepada si penjual sebagai hadiah.

Nabi SAW. tidak pernah sendirian jika makan dan selalu mengundang para sahabat. Pernah dalam suatu peperangan Nabi menyembelih seekor kambing dan meminta dibakarkan hatinya. Setelah siap santap Nabi malah membagi-bagikan pada para sahabatnya dan menyisihkan jatah bagi yang tidak hadir.

Nabi berkata, "Dua sifat yang tidak bisa dijumpai dalam diri seorang yang beriman yaitu kikir dan buruk akhlak. Seorang yang pemurah itu dekat dengan Allah, surga, dan manusia, serta jauh dari api neraka. Sedangkan orang kikir itu jauh dari Allah, surga, dan manusia lain serta dekat dengan api neraka. Seorang yang bodoh tetapi murah hati, akan lebih dicintai Allah dibandingkan dengan seorang kikir yang taat ibadah."

Dari Sahabat Anas, berkata Rasulullah, "Ketika seseorang memenuhi kebutuhan salah seorang dari umatku demi menyenangkan aku, dia sudah menyenangkan aku. Orang yang menyenangkan aku sudah menyenangkan Allah dan orang yang menyenangkan Allah akan masuk surga."

Anas juga mencatat sabda Nabi Muhammad lainnya, "Bagi siapa yang membantu orang lain yang sedang bersusah hati, Allah akan mencatat 73 kali pahala pengampunan. Salah satunya meliputi seluruh kesejahteraannya dan tujuh puluh dua lainnya merupakan pahala untuk meningkatkan derajatnya di hari kebangkitan."

Umrah di bulan Maulid menjadi lebih istimewa karena setelah berkunjung ke Mekah kita berziarah ke Madinah bersama ribuan jemaah dari berbagai negara. Kita menghirup aroma surga di Raudhah, bertafakur di sebelah makam Rasulullah. Kita melantunkan salawat atas Nabi yang mulia.

Yaa Nabi salam alaaika. Yaa Rasul salam salam alaai-ka.***

[Ditulis Oleh H. BUDI PRAYITNO, pegiat dakwah dan pembimbing Haji Plus dan Umrah Khalifah Tour. Tulisan disalin dari Harian Umum "PIKIRAN RAKYAT" Edisi Selasa (Manis) 22 Februari 2011 pada Kolom "UMRAH & HAJI"]

0 comments: