24 JAM BERDO'A

Mungkin diantara sahabat pernah bertanya. "Mengapa orang Islam setiap saat berdoa?"  Lalu, dilanjutkan "Mau ke jamban saja berdoa. Makan berdoa. Bahkan, mau tidur juga berdoa. Buat apa sih berdoa itu?"

Pertanyaan yang diutarakan diatas sering kali ditemui penulis saat memberikan kuliah kepada para mahasiswa. Sesungguhnya kata doa diambil dari bahasa Arab yang merupakan sebuah kata jadian (masdar) dari kata kerja Da'aa. Maknanya, seruan, panggilah, ajakan, atau permintaan.

Sementara ditinjau dari segi terminologi, doa adalah memohon kepada Allah SWT. dengan meminta kebaikan dari sisi-Nya dengan penuh ketulusan hati dan penuh pengharapan. Makna doa seperti ini telah dijelaskan oleh Allah dalam beberapa ayat di Al-Qur'an.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina." (QS. Ghafir : 6o)

Selain itu, dalam QS. Al-Baqarah : 186 juga ditegaskan,

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Sudah menjadi fitrah manusia selama hidupnya selalu memerlukan perlindungan dan pertolongan Yang Mahakuasa. Bahkan, dalam Al-Qur'an juga dinyatakan, orang-orang jahiliah di zaman Nabi Muhammad SAW. juga mengakui adanya Allah sebagai Tuhan alam semesta. Namun, mereka enggan untuk menyembah Allah. Bahkan, seseorang yang mengaku atheis juga mengakui adanya kekuatan Mahadahsyat di alam semesta ini.

Kedudukan manusia itu lemah dan tak berdaya yang bisa ditanggulangi jika manusia mendekat dan menyandarkan dirinya serta berlindung kepada Yang Mahakuasa. Karena hakikat kekuatan itu secara lahir dan batin bersumber dari-Nya. Dalam hal ini, banyak kejadian konkret yang dialami manusia sepanjang hidupnya yang menunjukkan bahwa manusia tidak bisa lepas dari pertolongan Allah SWT.

Sebagai contoh, manakala sebuah kapal sedang berlayar di tengah lautan. Tiba-tiba secara tidak terduga datang badai topan dan gelombang yang sangat dahsyat yang menimpa kapal tersebut sehingga pada saat itu kapal menjadi oleng dan hilang keseimbangan, seakan-akan hendak karam.

Dalam kondisi lemah dan tidak berdaya seperti ini, manusia yang ada di dalam kapal tersebut baik yang beriman maupun yang kafir pasti semuanya takut, cemas, dan khawatir karena membayangkan nyawa mereka akan berakhir di tengah lautan tersebut. Nah, di tengah-tengah ketidakberdayaan mereka itu terlontar dari bibir-bibir mereka sepenggal kalimat, "Tuhanku...selamatkanlah aku."

وَإِذَا غَشِيَهُم مَّوْجٌ كَالظُّلَلِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ فَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا كُلُّ خَتَّارٍ كَفُورٍ
Apabila mereka dihantam ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan penuh keikhlasan kepada-Nya, tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebahagian mereka masih tetap menempuh jalan yang lurus. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami melainkan orang yang tidak setia lagi ingkar. (QS. Luqman: 32)

Lalu, apa saja manfaat dari doa?

Pertama, doa merupakan tali penyambung yang kokoh antara seorang hamba dan Rabbnya. Hubungan yang kontinu dan dinamis ini akan melahirkan ketenangan batin pada diri hamba tersebut karena merasa memiliki kekuatan yang besar di luar kekuatan dirinya.

Ketika dia kesulitan dalam mencari rezekinya, dia merasa Rabbnya adalah Maha Pemberi Rezeki (Ar Razzaq). Saat hatinya gundah gulana, ia merasa Rabbnya adalah sumber segala pemberi ketenangan. Begitu juga tatkala ia merasa takut karena ancaman seseorang atau makhluk lain, ia merasa Rabbnya Maha Kuat lagi Maha Pelindung. Optimisme yang timbul tersebut akan menjadikannya merasa aman dan bahagia dunia akhirat karena ia hidup dalam pengawasan Allah SWT.

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati itu akan menjadi tenang. (QS. ar-Ra'd : 28)

Kedua, doa adalah bentuk ibadah kepada Allah bahkan inti ibadah. Isi shalat merupakan doa. Shaum atau puasa juga diwarnai dengan doa apalagi dengan ibadah haji yang selalu dipenuhi doa-doa.

Ketiga, doa bentuk zikir kepada Allah SWT., dan orang-orang yang senantiasa berzikir dengan khusyuk dan ikhlas akan mendapatkan ampunan dan pahala yang besar.

وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
... laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah, Allah akan menyediakan untuk mereka pahala yang besar. (QS. al-Ahzab : 35)

Manusia tidak dapat terpisah dari Allah maka kewajiban manusia untuk selalu mendekatkan diri kepada-Nya. Seperti syair lagu Bimbo "Aku jauh Engkau jauh. Aku dekat Engkau dekat."

Wallahu a'lam bishawab.***

[Ditulis oleh H. PUPUH FATHURRAHMAN, Sekretaris Senat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Pesantren Raudhatus Sibyan Sukabumi. Tulisan disalin dari Harian Umum "PIKIRAN RAKYAT" Edisi Kamis (Manis) 20 Oktober 2011 / 22 Zulkaidah 1432 H. pada kolom "CIKARACAK"]

by

u-must-b-lucky

0 comments: