DOA SEBAGAI SOLUSI

Anda memiliki persoalan yang susah terpecahkan? Merasa stres, pusing, bahkan frustrasi menghadapi masalah? Solusinya dengan doa. Ya, kita masih memiliki Allah SWT. sebagai tempat "curhat" berbagai persoalan hidup di dunia ini.

Allah sendiri memerintahkan umat manusia untuk berdoa kepada-Nya.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku niscaya Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina." (QS. Al Mu'minin: 60)

Nabi Muhammad SAW. dalam sabdanya menegaskan,
"Doa merupakan otak ibadah." (HR. Ibnu Hibban dan Tirmidzi)

"dan barang siapa yang tidak berdoa kepada Allah, maka Allah murka kepadanya." (HR. Tirmidzi)

Inilah yang membedakan antara Allah dengan manusia. Apabila manusia selalu diminta bantuan akan jengkel, dongkol, bahkan meluapkan kemarahannya, tetapi Allah malah merasa senang bahkan memerintahkan umat manusia untuk tak berhenti meminta kepada-Nya. Permintaan itu bisa berbagai hal yang tidak ada batasannya. Namun, untuk berdoa kepada Allah tentu ada akhlak atau etikanya. Ada beberapa waktu terbaik dalam memanjatkan doa yakni saat waktu tengah atau akhir malam.

Rasulullah bersabda,
"Pada tiap malam Tuhan kita turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam yang akhir. Maka Allah berfirman, 'Barang siapa berdoa kepada-Ku pasti Aku kabulkan. Siapa yang memohon kepada-Ku pasti Aku akan beri, dan siapa yang mohon ampun kepada-Ku pasti diampuni." (HR. Bukhari, Muslim, Malik, Tirmidzi, dan Iain-lain)

Waktu lain yang mustajab untuk berdoa, ketika selesai melaksanakan shalat wajib lima waktu. Rasulullah SAW. pernah ditanya seseorang, "Wahai Rasulullah, doa manakah yang paling didengar Allah?" Rasulullah SAW. menjawab,
"Doa di tengah malam dan doa sesudah shalat wajib." (HR. Tirmidzi)

Selain itu, saat waktu lapang dan saat sujud juga merupakan waktu tepat untuk berdoa. Umumnya sebagian manusia akan lupa (terlupakan) apabila sedang berada dalam sukacita ataupun lapang rezeki sehingga seakan-akan tak membutuhkan Allah lagi. Namun, ketika ditimpa ujian, bencana, atau musibah, tentu akan langsung mengingat Allah.
"Barangsiapa yang menginginkan doanya dipenuhi Allah ketika ia dalam kesulitan, maka hendaklah ia memperbanyak doa di waktu lapangnya." (HR. Tirmidzi dan Hakim)

Sementara akhlak dalam berdoa di antaranya, biasakan membaca Asmaul Husna saat mengawali memanjatkan permohonan.

قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَـٰنَ ۖ أَيًّا مَّا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَ‌ٰلِكَ سَبِيلًا
Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar Rahmaan. Dengan nama yang mana saja kamu seni (adalah boleh) karena Dia mempunyai nama-nama terbaik dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu." (QS. Al Israa: 110)

Kaum Muslimin juga dianjurkan mengawali doa dengan ismul azham (menyebut sifat-sifat Allah Yang Maha Agung). Suatu ketika Nabi Muhammad SAW. lewat di depan Abu Iyasy Zaid bin Shamir Azzuraqiy yang sedang shalat. Dia berdoa, "Ya Allah aku mohon kepada-Mu karena sesungguhnya bagi-Mu puja dan puji. Tiada Tuhan kecuali Allah, wahai Yang Maha Pemberi, Yang Menjadi Harapan, Yang Mencipta langit dan bumi, Yang Maha Luhur, dan Maha Mulia." Lalu, Rasulullah bersabda,
"Sesungguhnya engkau telah memohon kepada Allah dengan mempergunakan nama-nama-Nya Yang Agung, yang bilamana dimohonkan dengan nama-nama-Nya itu akan dikabulkan, dan jika dimintai denganmu juga akan diberi." (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Abu Dawud, Nasai, dan lainnya)

Menyebutkan kalimat tauhid di awal doa juga dianjurkan Nabi. Kalimat itu adalah Laa ilaaha illallah wallaahu akbar, laa ilaaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, lahul mulku walahul-hamdu wahuwa 'alaa kullisya'in qadiir, laa ilaaha illallah la haula walaa quwwata ilia billaah. Dianjurkan pula mengawali doa dengan dzaljalaali walikraam dan Ar-Rahmaan Arrahiim. Jangan lupakan pula membaca hamdalah (alhamdulillah) dan shalawat atas Nabi Muhammad SAW.

Adab berdoa lainnya, dengan berdoa secara rendah hati (tawadhu) dan disampaikan dengan suara lembut. Doa juga tidak perlu berlebih-lebihan karena Allah tidak suka kepada orang yang melampaui batas, sebagaimana firman-Nya,

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (QS. Al A'raf: 55)

Doa juga disampaikan dengan penuh rasa takut (khauf) sekaligus rasa penuh harap (roja'). Nabi juga menyarankan apabila berdoa diulangi sampai tiga kali.

Salah satu sifat utama umat Islam adalah saling mendoakan saudara yang masih ada ikatan keluarga, tetangga, bahkan saudara seiman yang tidak dibatasi dengan sekat-sekat wilayah, ras, suku, maupun perbedaan bahasa. Umat Islam diimbau untuk mendoakan bagi kebaikan saudara-saudaranya dan dilarang meminta agar terjadi kecelakaan atau musibah.
"Doa seorang Muslim untuk saudaranya (sesama Muslim) dari tempat yang jauh (tanpa diketahuinya) akan dikabulkan." (HR. Muslim)

"Janganlah kamu berdoa untuk kerusakan dirimu, kerusakan anakmu dan pembantumu. Jangan pula berdoa untuk kerusakan hartamu. Jangan minta kepada Allah kerusakan karena mana tahu sewaktu kamu minta, maka Allah mengabulkannya bagimu." (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Ibnu Khuzaimah)

Salah satu kelemahan manusia adalah ketika selalu bertanya karena merasa ragu. Misalnya, apakah doa-doa yang kita panjatkan akan dikabulkan Allah? Mengapa doa-doa saya tidak dipenuhi Allah? Padahal Allah telah menegaskan, setiap manusia wajib untuk berbaik sangka (husnuzan) kepada-Nya.
"Sesungguhnya Allah berfirman, Aku akan mengikuti persangkaan hamba-Ku. Aku selalu menyertainya ketika dia berdoa kepada-Ku." (HR. Bukhari dan Muslim)

Sementara dalam hadits lainnya ditekankan,
"Jika kamu memohon kepada Allah Azza Wajalla, wahai manusia mohonlah langsung ke hadirat-Nya dengan keyakinan yang penuh bahwa doamu akan dikabulkan karena Allah tidak mengabulkan doa hamba-Nya yang keluar dari hati lalai." (HR. Ahmad)

Doa merupakan solusi di tengah kehidupan yang makin kompleks dengan permasalahan. Berdoalah dan Jangan segan untuk meminta kepada Allah. ***

[Ditulis oleh KH. MIFTAH FARIDL, Ketua Umum MUI Kota Bandung, Ketua Yayasan Unisba dan Ad-dakwah, serta pembimbing Haji Plus dan Umrah Safari Suci. Tulisan disalin dari Harian Umum "PIKIRAN RAKYAT" Edisi Kamis (Wage) 26 Januari 2012 / 2 Rabiul Awal 1433 H. pada Kolom "CIKARACAK"]

by

u-must-b-lucky

0 comments: