HIJRAH SETIAP JUMAT

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَ‌ٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِن فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Wahai orang-orang beriman, apabila diseru melaksanakan shalat pada hari Jumat, bergegaslah dan tinggalkanlah jual beli. Itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila shalat telah ditunaikan, bertebaranlah kamu di muka bumi, carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu diberi rahmat, (QS. Al-Jumuah: 9-10)


Pada tahun 1433 Hijriah dan 2012 Masehi ini, serta dalam rangka memperbaiki diri, keluarga, dan bangsa, paling tidak, ada enam langkah hijrah yang sebaiknya dilakukan bersama.
  • Pertama, menjadikan shalat Jumat sebagai salah satu ibadah andalan.
  • Kedua, melaksanakan lima shalat fardu berjemaah di masjid.
  • Ketiga, menjadikan Al-Qur'an sebagai bacaan wajib harian keluarga.
  • Keempat, mengajak dan mewajibkan istri dan putra putri kita membiasakan sempurna menutup aurat di luar waktu shalat.
  • Kelima, menggemarkan berinfaq di kala lapang dan sempit.
  • Keenam, mempererat tali silaturahmi.
Jumat merupakan hari termulia, hari terpenting, dan hari raya mingguan kaum Muslimin. Rasulullah SAW., menyebut Jumat dengan sayyidul ayam, raja atau penghulunya hari. Pada Jumat Allah mensyariatkan shalat Jumat. Rangkaian ibadah utamanya terdiri atas 2 khotbah dan 2 rakaat shalat Jumat berjemaah. Keistimewaan Jumat ditegaskan Nabi SAW., dalam banyak sabdanya. Di antaranya,
"Sesungguhnya pada hari Jumat ada saat istimewa, yaitu seorang Muslim tidaklah ia berdiri shalat dan meminta kebaikan kepada Allah, melainkan Allah akan memberi dan mengabulkannya." (HR. Muslim)

Ibadah Jumat merupakan sarana dan cara Allah menaburkan ampunan-Nya kepada kaum Muslimin. Sebagaimana diterangkan dalam hadits Abu Hurairah RA. yang dirawikan Ibnu Majah, Nabi SAW. menegaskan,
"Dari Jumat yang satu ke Jumat berikutnya adalah penghapus dosa/kaffarah, sepanjang dia tidak melakukan dosa besar."

Abu Hurairah RA. meriwayatkan, Nabi SAW. bersabda,
"Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jumat; pada hari ini Adam diciptakan, pada hari ini Adam dimasukkan ke surga, pada hari itu pula Adam dikeluarkan dari surga, pada hari itu pula Adam diwafatkan. Tidaklah hari kiamat akan terjadi, kecuali pada hari itu, Jumat." (HR. Muslim)

Betapa banyak keutamaan yang Allah cadangkan dan Nabi janjikan bagi kaum Muslimim yang bersungguh-sungguh melaksanakan shalat Jumat. Namun, pada kenyataannya, tak sedikit di antara kaum Muslimin yang masih melakukan kesalahan pada pelaksanaan shalat Jumat. Kita saksikan mayoritas kaum Muslimin sudah bisa dan biasa melaksanakan shalat Jumat itu, tetapi tak sedikit yang asal menggugurkan kewajiban.

Untuk menjadikan ibadah Jumat sebagai salah satu ibadah andalan pekanan kita, mari kenali beberapa kesalahan umum yang masih dilakukan kaum Muslimin pada hari Jumat. Disertai niat dan tekad untuk diperbaiki, mulai dari diri kita dan mulai hari Jumat ini. Mari kita berhijrah dari Jumat ke Jumat.

Caranya, marilah kita jadikan ritus Jumat ini lebih baik dari Jumat lalu. Kita jadikan ibadah Jumat depan lebih baik daripada Jumat ini. Bukankah substansi hijrah itu menjadikan kualitas dan kuantitas amal saleh kita hari ini lebih baik daripada kemarin.

Masih ditemukan ada beberapa kesalahan umum yang masih dilakukan kaum Muslimin pada hari Jumat. Kita saksikan ada sebagian kaum Muslimin pada hari dan shalat Jumat, sengaja tidak shalat Jumat; tidak mandi sebelum shalat Jumat; tidak berpakaian pantas; tidak mau menempati saf depan/utama; tidak menyimak khotbah; tidak berinfaq; tidak mau berdoa; sengaja melangkahi/menyibak bahu jemaah yang sudah hadir; tidak melaksanakan shalat badiyah Jumat; datang telat dan pulang cepat.

Padahal, sebagaimana firman Allah di atas, shalat Jumat itu wajib bagi orang beriman. Nabi SAW., memberi batasan bagi manusia sehat yang tidak kena kewajiban shalat Jumat itu hanya empat/lima golongan yaitu wanita, anak-anak, hamba sahaya, orang sakit (dan musafir, yang kelima ini para ulama berbeda pendapat).

Masih ada sebagian kaum Muslimin yang hadir pada shalat Jumat tidak mandi sempurna, berpakaian sekenanya, bercelana bolong, jeans belel/sontog, kaus oblong/olah raga, dan tidak pula memakai parfum. Padahal, Nabi SAW. mewajibkan kaum Muslimin mandi pada hari Jumat, berpakaian yang paling pantas, dan memakai parfum.

Hampir di banyak masjid ada kaum Muslimin yang datang ke masjid lebih awal, tetapi tidak mau menempati saf utama/saf depan. Mereka malah menempati saf belakang, memilih bersandar di tiang/dinding. Padahal, Nabi SAW. mengisyaratkan, siapa yang datang pada kesempatan pertama seolah ia berkurban dengan seekor unta, siapa yang hadir pada kesempatan kedua seolah-olah berkurban dengan seekor sapi; siapa yang datang pada kesempatan ketiga, seolah-olah berkurban dengan seekor kambing; barang siapa yang hadir pada kesempatan keempat, seolah-olah berkurban dengan seekor ayam, dan barang siapa yang datang pada kesempatan kelima, seolah ia berkurban dengan sebutir telur.

Ada sebagian kaum Muslimin hadir pada shalat Jumat, tetapi tidak menyimak khotbah. Padahal, itu wajib dan merupakan paket tak terpisahkan dengan dua rakaat shalat Jumat. Oleh karena itu, idealnya para khotib mengingatkan jemaah agar meluruskan dan merapatkan saf sebelum khotbah. Mereka tidak menyimak khotbah ada yang karena mengantuk, memainkan sesuatu dengan jari tangannya, dan mengobrol dengan sesama jemaah. Nabi SAW. dengan keras mengingatkan,
"Apabila salah seorang dari kamu berkata kepada temannya, 'diam', sementara imam sedang khotbah, kamu telah berbuat sia-sia, rusaklah pahala Jumat-mu." (HR. Bukhari)

Ada sebagian kaum Muslimin tidak mengeluarkan infaq pada hari Jumat dan tidak memanjatkan doa khusus. Padahal, sebaik-baik infaq pada hari Jumat. Allah merahasiakan ada saat ijabah pada hari Jumat dan berjanji mengabulkan setiap orang yang berdoa.

Ada sebagian kaum Muslimin yang datang terlambat shalat Jumat. Ada juga jemaah ketika masuk masjid melangkahi atau menyibak bahu jemaah yang sudah hadir. Dia datang belakangan, tetapi ingin duduk di depan. Sebaiknya jemaah hadir di masjid, beberapa belas menit sebelum khotib menuju mimbar untuk khotbah. Nabi SAW. bersabda,
"Apabila hari Jumat tiba, para malaikat berdiri di depan pintu-pintu masjid, mencatat setiap yang datang pertama dan berikutnya. Kemudian apabila imam duduk (di kursi dekat mimbar, sebelum khotbah), mereka menutupkan buku catatan tersebut dan hadir mendengarkan khotbah." (HR. Al Bukhari)

Ada sebagian kaum Muslimin, shalat Jumat tetapi tidak melaksanakan shalat sunah badiyah Jumat, baik di masjid maupun di rumahnya. Padahal, Nabi SAW. mencontohkan shalat badiyah Jumat, 4 rakaat di masjid atau 2 rakaat di rumah. Selain itu, ada sebagian kaum Muslimin pada saat Jumat yang datang telat dan pulang cepat. Padahal, kepada yang demikian itu Nabi SAW. menjulukinya anak/cucu setan. Beliau sebagaimana sering kita dengar dari nasihat para ulama, mengingatkan, sebaik-baik jemaah umat, mereka yang datang lebih awal dan pulang akhir. Tentu dengan melaksanakan rangkaian ibadah Jumat dengan sempurna sesuai dengan tata cara yang diajarkan Sunah.
Di awal 2012/1433 H. ini, marilah kita instrospeksi seraya melakukan perbaikan dan bertekad melaksanakan ibadah amaliah Jumat, memperbaiki kesalahan-kesalahan itu seraya bertekad menjadikan ibadah Jumat sebagai salah satu ibadah andalan pekanan kita, mulai Jumat ini.

Insya Allah kita berhijrah dari Jumat ke Jumat.

Wallahu a'lam. ***

[Ditulis oleh DAENG NURJAMAL, dosen pada STP Bandung, Ketua Umum Yayasan Pendidikan Alfatmah Garut. Tulisan disalin dari Harian Umum "PIKIRAN RAKYAT" Edisi Jumat (Pon) 20 Januari 2011 / 26 Safar 1433 H. pada Kolom "RENUNGAN JUMAT"]

by

u-must-b-lucky

0 comments: