MEMPERBANYAK AMAL DI SISA USIA

Sisa usia merupakan jatah umur kita yang tersisa. Pasalnya, jatah umur manusia hidup di dunia ini sudah ditentukan oleh Allah SWT.

Perputaran waktu menjadikan jatah umur manusia semakin berkurang daripada yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. 

Allah SWT. berfirman,

وَمَا يُعَمَّرُ مِن مُّعَمَّرٍ وَلَا يُنقَصُ مِنْ عُمُرِهِ إِلَّا فِي كِتَابٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
wama yuAAammaru min muAAammarin wala yunqasu min AAumurihi illa fee kitabin inna thalika AAala Allahi yaseerun
Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seseorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah. (QS. Fathir: 11)

Dalam firman Allah SWT. yang lain,

وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُم بِاللَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُم بِالنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيهِ لِيُقْضَىٰ أَجَلٌ مُّسَمًّى ۖ ثُمَّ إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ يُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Wahuwa allathee yatawaffakum biallayli wayaAAlamu ma jarahtum bialnnahari thumma yabAAathukum feehi liyuqda ajalun musamman thumma ilayhi marjiAAukum thumma yunabbiokum bima kuntum taAAmaloona
Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur (mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan. (QS. Al-An'am: 60)

Oleh karena itu, berapa pun usia kita saat ini, sesungguh kita sedang menjalani masa sisa usia kita di dunia. Perbedaannya adalah ada yang masih panjang sisa usianya, ada pula yang sudah hampir habis. Masalahnya, kita tidak mengetahui apakah sisa usia kita masih panjang atau sedikit lagi. Hanya Allah-lah yang tahu.

Untuk itu, bagi kita yang masih berumur muda jangan mengira bahwa sisa usia kita itu masih panjang, karena kematian tidak hanya menimpa pada orang yang berusia senja. Kita saksikan betapa banyak anak-anak yang sudah menemui ajalnya. Bahkan bayi yang masih dalam kandungan ibunya pun tidak luput dari kematian. Apalagi bagi kita yang sudah berusia senja, sungguh sisa usia kita semakin sedikit, dan semakin dekat dengan kematian.

Rasulullah SAW. bersabda,
"Umur umatku antara 60 tahun sampai 70 tahun, sedikit sekali orang yang mencapai umur 70 tahun."

Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita menyadari bahwa hidup kita saat ini pada hakikatnya sedang menjalani sisa-sisa usia kita, sehingga tumbuh semangat pada diri kita untuk mengisi sisa usia dengan berbagai amal yang akan mengantarkan kita kepada keridhaan dan surga Allah SWT.
Keselamatan dan kecelakaan seseorang di akhirat sangat ditentukan dengan apa yang dilakukannya sewaktu hidup di dunia, terutama dalam sisa usianya. Bila kebaikan yang dilakukan, ia memperoleh husnul khotimah yang akan mendatangkan kebaikan baginya di akhirat. Sebaliknya bila di sisa usianya sampai kematian datang diisi dengan keburukan, ia termasuk orang yang su'ul khotimah yang akan menjadikan dirinya menderita.

Rasulullah SAW. bersabda,
"Seorang hamba benar-benar melakukan perbuatan yang kelihatannya oleh manusia sebagai amal ahli surga padahal sebenarnya dia adalah ahli neraka, ada pula yang kelihatannya oleh manusia sebagai amal ahli neraka padahal sebenarnya dia adalah ahli surga. Sesungguhnya kepastian baik buruknya amal adalah pada akhir hayat." (HR. Bukhori)

Dalam hadits lain yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW. bersabda,
"Sesungguhnya ada seseorang yang dia beramal dengan amalan penghuni surga dalam jangka waktu lama tetapi di akhir hayatnya dia melakukan perbuatan penghuni neraka dan ada juga orang yang dahulunya berbuat dengan perbuatan penghuni neraka tetapi di akhir hidupnya berbuat dengan perbuatan penghuni surga." (HR. Muslim dan Ahmad)

Di dalam kitab Jaami'ul 'Uluumi wal hikam dikisahkan bahwa pada suatu ketika Imam Fudhail bin 'Iyad bertanya pada seorang lelaki, "Berapa tahun usiamu (sekarang)?" Lelaki itu menjawab, "Enam puluh tahun."

Fudhail bin 'Iyad berkata, "(Berarti) sejak enam puluh tahun (yang lalu) kamu menempuh perjalanan menuju Allah dan (mungkin saja) kamu hampir sampai."

Lelaki itu menjawab, "Sesunggunya kita ini milik Allah dan akan kembali kepada-Nya."

Fudhail pun berkata, "Apakah kamu paham ucapanmu? Kamu berkata aku (hamba) milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Barang siapa yang menyadari bahwa dia adalah hamba milik Allah dan akan kembali kepada-Nya, maka hendaknya dia mengetahui bahwa ia akan berdiri (di hadapan-Nya pada hari kiamat nanti), dan barang siapa mengetahui bahwa dia akan berdiri (di hadapan-Nya) maka hendaknya dia mengetahui bahwa dia akan diminta pertangungjawaban (atas perbuatannya selama di dunia), dan barang siapa yang mengetahui bahwa dia akan diminta pertangungjawaban (atas perbuatannya selama di dunia), maka hendaknya dia mempersiapkan jawabannya."

Lelaki itu bertanya, "Bagaimana caranya?" Imam Fudhail bin 'lyadh berkata, "Engkau memperbaiki (diri) pada sisa umurmu (yang masih ada), maka Allah akan mengampuni (perbuatan dosamu) di masa lalu, karena jika kamu (tetap) berbuat buruk pada sisa umurmu (yang masih ada), kamu akan disiksa (pada hari kiamat) karena (perbuatan dosamu) di masa lalu dan pada sisa umurmu." (dinukil oleh Imam Ibnu Rajab dalam kitab Jaami'ul 'Uluumi wal hikam, hal. 464)

Oleh karena itu, marilah kita pergunakan sisa usia kita ini untuk bersegera melakukan berbagai amal kebaikan baik yang bersifat vertikal (ibadah mahdhoh) maupun yang bersifat horizontal (ibadah ghoir mahdoh), dan bersegera bertobat kepada Allah SWT. atas semua dosa-dosa yang pernah kita lakukan karena boleh jadi sisa usia kita akan segera berakhir.

Allah SWT. berfirman,

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
WasariAAoo ila maghfiratin min rabbikum wajannatin AAarduha alssamawatu waalardu oAAiddat lilmuttaqeena
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali-Imran: 133)

Dari Ibnu Umar RA. beliau berkata, "Rasulullah SAW. pernah memegang kedua pundaknya seraya bersabda, "Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir."

Ibnu Umar berkata, "Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore hari. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati." (HR. Bukhori)

Akhirnya, kita bermohon kepada Allah SWT. agar kita semua diwafatkan oleh Allah SWT. dalam keadaan husnul khatimah, mendapatkan nikmat kubur, dan di akhirat dimasukkan ke dalam surga-Nya

Amin. 

Wallahu'alam.***

[Ditulis oleh MOCH. HISYAM, alumnus Pondok Pesantren KH. Zaenal Musthafa, Sukamanah, Singaparna, Tasikmalaya. Alumnus LAIC Cipasung Singaparna, Tasikmalaya, tinggal di Bandung. Tulisan disalin dari Harian Umum "PIKIRAN RAKYAT" Edisi Jumat (Wage) 16 Maret 2012 / 23 Rabiul Akhir 1433 H. pada Kolom "RENUNGAN JUMAT"]

by
u-must-b-lucky

0 comments: