HATI-HATI JANJI MANIS IBLIS

Iblis atau setan merupakan musuh abadi manusia. Selama manusia masih bernapas, setan akan selalu berusaha menyesatkannnya dari jalan Allah SWT. Beragam cara pun dilakukannya untuk membuat manusia menderita di dunia maupun akhirat. Salah satu caranya adalah dengan memberi janji manis kepada manusia. Janji palsu. Tipu daya iblis untuk menghasut manusia.
Janji manis iblis merupakan bujuk rayu iblis yang dirasukkan kepada pikiran manusia agar melakukan suatu kemaksiatan atau kedurhakaan yang dibumbui janji-janji manis sehingga manusia lupa dan tidak menyadarinya. Bentuk janji manis itu berupa kesenangan dan kenikmatan yang selaras dengan hawa nafsu manusia.

Namun, ketika manusia sudah melakukan apa yang dikehendakinya, bukan kesenangan dan kenikmatan yang didapatkannya, melainkan kebencian dan kemurkaan Allah SWT. Janji manis iblis hanya tipu dayanya belaka. Allah SWT. berfirman,

يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيهِمْ ۖ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلَّا غُرُورًا
أُولَٰئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَلَا يَجِدُونَ عَنْهَا مَحِيصًا

YaAAiduhum wayumanneehim wama yaAAiduhumu alshshaytanu illa ghurooran
Olaika mawahum jahannamu wala yajidoona AAanha maheesan

Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. Mereka itu tempatnya Jahanam dan mereka tidak memperoleh tempat lari daripadanya. (QS. An-Nisa: 120-121)

Tipu daya iblis dengan cara memberikan janji manis ini pernah dilakukannya kepada Nabi Adam AS., yang menyebabkan Nabi Adam dan istrinya, Hawa keluar dari surga. Kemudian Nabi Adam AS., menyadari kesalahannya lalu bertobat dan Allah SWT. menerima tobatnya. Janji manis iblis ini diumbarnya ketika Adam AS., dilarang oleh Allah SWT. agar tidak memakan buah dari sebuah pohon, kemudian Iblis mendatangi Adam AS. membujuk dan memberi janji manis kepadanya dengan cara merasuki pikirannya bahwa bila ia dan istrinya, Hawa memakan buah dari pohon yang dilarang oleh Allah SWT., ia dan istrinya akan kekal berada dalam kenikmatan surga.

Oleh karena itu, Iblis menamai pohon buah itu dengan khuldi yang berarti kekekalan sebagai akal bulusnya. Sebagaimana dikisahkan di dalam Al-Qur'an Surat Thaaha: 120-121

فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ الشَّيْطَانُ قَالَ يَا آدَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَىٰ شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلَىٰ
فَأَكَلَا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن وَرَقِ الْجَنَّةِ ۚ وَعَصَىٰ آدَمُ رَبَّهُ فَغَوَىٰ

Fawaswasa ilayhi alshshaytanu qala ya adamu hal adulluka AAala shajarati alkhuldi wamulkin la yabla
Faakala minha fabadat lahuma sawatuhuma watafiqa yakhsifani AAalayhima min waraqi aljannati waAAasa adamu rabbahu faghawa

Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata, 'Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?" Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu tampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan?, dan sesatlah ia.

Janji manis iblis ini diumbarnya ketika manusia dikuasai hawa nafsunya, lengah dari mengingat Allah, dan ketika berpaling dari ajaran Allah dan Rasul-Nya. Allah SWT., berfirman, 

وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ

Waman yaAAshu AAan thikri alrrahmani nuqayyid lahu shaytanan fahuwa lahu qareenun

Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Qur'an), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (QS. Az-Zukhruf: 36)

Ketika manusia sudah terbujuk rayu janji manis iblis, akan menyebabkan berbagai macam keburukan. Di antaranya, timbulnya permusuhan dan kebencian di antara manusia. Kemudian akan menumbuhkan rasa takut pada diri untuk melakukan amar makruf nahi munkar, Allah berfirman:

إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

Innama thalikumu alshshaytanu yukhawwifu awliyaahu fala takhafoohum wakhafooni in kuntum mumineena

Sesungguhnya itu tidak lain hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku jika kamu benar-benar orang yang beriman. (QS. Ali-Imran: 175)

Selanjutnya, akan menumbuhkan maraknya kejahatan. Allah SWT. berfirman, 

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Alshshaytanu yaAAidukumu alfaqra wayamurukum bialfahshai waAllahu yaAAidukum maghfiratan minhu wafadlan waAllahu wasiAAun AAaleemun

Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedangkan Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 268)

Sebagai orang yang beriman sudah sepantasnya mengetahui janji-janji manis iblis ini agar tidak terhasut dengan tipu dayanya. Sebab, bila sudah terhasut oleh janji manisnya, akan membuat diri kita lupa kepada Allah SWT., dan akan menenggelamkan kita dalam kemaksiatan. Pada akhirnya akan menjadikan diri kita menjadi orang yang menderita di dunia dan akhirat.

Agar tidak terpedaya oleh janji manis iblis, upaya yang harus kita lakukan antara lain, 
  • Pertama, berpegang kepada teguh kepada Al-Qur'an dan sunah. Allah SWT. berfirman,

    أَفَمَن كَانَ عَلَىٰ بَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّهِ كَمَن زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُم
    Afaman kana AAala bayyinatin min rabbihi kaman zuyyina lahu sooo AAamalihi waittabaAAoo ahwaahum

    Maka, apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Tuhannya sama dengan orang yang (setan) menjadikan dia memandang baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti hawa nafsunya? (QS. Muhammad: 14)
  • Kedua, lakukan berbagai amal ibadah dengan penuh keikhlasan. Sebab, dengan ibadah yang ikhlas akan menjadikan setan tidak akan mampu menyesatkannya walaupun dengan memberikan janji-janji manis. Hal ini dinyatakan sendiri oleh setan kepada Allah SWT. sebagaimana yang termaktub dalam Al-Qur'an Surat Al-Hijr: 39-40,

    قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
    إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
    Qala rabbi bima aghwaytanee laozayyinanna lahum fee alardi walaoghwiyannahum ajmaAAeena
    Illa AAibadaka minhumu almukhlaseena

    Iblis berkata, Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka.
  • Ketiga, berlindung kepada Allah ketika mendapatkan gangguan setan. Allah SWT. berfirman,

    وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
    Waimma yanzaghannaka mina alshshaytani nazghun faistaAAith biAllahi innahu huwa alssameeAAu alAAaleemu

    Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Fushshilat: 36)
Bentuk permohonan kita kepada Allah SWT. agar terhindar dari rayuan setan telah diajarkan oleh Rasulullah SAW., yaitu,

"A'uudzu billaahisamii'il 'aliim minasyaithaanirrajimi min hamzihi wanafkhihi wanafatsihi."

"Aku berlindung kepada Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari setan yang terkutuk, dari rayuan, tiupan, dan embusannya.
Semoga kita semua dapat mengamalkannya dan dapat terhindar dari bujuk rayu iblis dan setan yang senantiasa akan berupaya menggoda manusia. 

Wallahu'alam. ***

[Ditulis oleh H. MOCH HISYAM, ketua DKM Al-Hikmah RW 07 Sarijadi Bandung, anggota Komisi Pendidikan dan Dakwah MUI Kel. Sarijadi, Kec. Sukasari, Kota Bandung. Tulisan disalin dari Harian Umum "PIKIRAN RAKYAT" Edisi Jumat (Manis) 27 April 2012 / 5 Jumadil Akhir 1433 H. pada Kolom "RENUNGAN JUMAT"]

by 
u-must-b-lucky

0 comments: