DOA TAK TERKABUL?

Banyak pertanyaan yang diajukan kaum Muslimin berkaitan dengan doa. Ustadz, mengapa doa-doa saya tak terkabul? Mengapa doa di Tanah Suci sepertinya lebih mantap, apakah doa harus ke Tanah Suci?

Sesungguhnya Allah mewajibkan kita banyak berdoa kepada-Nya. Allah juga senang apabila kita malah banyak berdoa bukan sebaliknya. Allah menjanjikan serta menjamin untuk mengabulkan doa kaum Muslimin. Tentu saja kita wajib meyakini dan mengimani janji serta jaminan itu sebagai kepastian karena itu janji dan jaminan dari Allah Yang Maha Menepati Janji.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Waitha saalaka AAibadee AAannee fainnee qareebun ojeebu daAAwata alddaAAi itha daAAani falyastajeeboo lee walyuminoo bee laAAallahum yarshudoona
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, sesungguhnya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia (benar-benar) berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqarah: 186)

Dalam ayat lainnya, Allah menyatakan,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Waqala rabbukumu odAAoonee astajib lakum inna allatheena yastakbiroona AAan AAibadatee sayadkhuloona jahannama dakhireena
Dan Tuhanmu berfirman, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan (doa) bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong diri dari beribadah (berdoa) kepada-Ku, akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina'. (QS. Ghaafir: 60)

Sementara itu, dari Abu Hurairah RA., Rasulullah SAW. bersabda,
"Barang siapa yang tidak memohon (berdoa) kepada Allah, Allah justru akan murka kepadanya." (HR. At-Tirmidzi)

Dengan merujuk ayat dan hadits itu, jelaslah bahwa doa adalah ibadah yang wajib kita tunaikan sekaligus kebutuhan asasi kita. Doa juga sebagai bukti pengakuan akan kekurangan, kelemahan, dan keterbatasan diri kita sebagai hamba yang fakir dan selalu butuh kepada Allah Yang Mahakaya.



Doa juga sebagai salah satu solusi jitu, jalan keluar terbaik, dan sarana pelepasan termanjur dari berbagai himpitan kebutuhan, persoalan, serta problematika hidup. Berdoa bisa bermakna mengadukan masalah atau curhat kepada Allah. Kita seringkali merasa ringan bebannya dan menjadi plong hanya karena menemukan orang yang bersedia mendengarkan keluhan, pengaduan, dan curhatnya. Maka, bagi kita orang beriman, tentulah hanya Allah tempat mengeluh, mengadu, dan curhat terbaik.

Ada sejumlah petunjuk mengenai etika berdoa, antara lain berkaitan dengan waktu. Setiap saat adalah waktu untuk berdoa, tetapi ada waktu-waktu tertentu yang dinyatakan oleh Nabi SAW. waktu-waktu ijabah, yaitu di penghujung malam setelah shalat malam, di waktu sujud, di antara dua shalat, dan di antara adzan dan ikamah. Waktu lainnya adalah mulai turun hujan setelah kemarau, di hari Jumat, dan selama Ramadhan.

Doa juga perlu memperhatikan masalah tempat yang mustajab untuk berdoa, di antaranya di masjid, di Raudhah (Masjid Nabawi), di Arafah ketika wukuf haji pada 9 Dzulhijah, di Multazam (Masjidilharam), di Muzdalifah, ketika mabit 10 Dzulhijah, dan menghadap ke kiblat.

Berdoa juga seharusnya memperhatikan akhlak atau etika berdoa yaitu diulang tiga kali, dilakukan dengan khusyuk dan penuh kesungguhan, diawali dengan ismul adham (memuji Allah SWT.), berbaik sangka kepada Allah SWT. kalau doa akan dikabulkan, serta dinyatakan pada saat lapang dan sempit. Janganlah kita hanya berdoa ketika sempit atau membutuhkan pertolongan, tetapi saat lapang dan bahagia malah melupakan Allah SWT.

Semua doa hamba Allah yang dinyatakan dengan tulus dan ikhlas akan dikabulkan oleh Allah SWT. Wujud terkabulnya doa itu bisa macam-macam, seperti dipenuhi sesuai dengan keinginan seorang hamba dan dikabulkan setelah proses waktu sesuai dengan proses sunatullah (hukum Allah). Allah juga mengabulkan doa-doa kita, tetapi diwujudkan dalam bentuk pemberian lain karena yang diminta oleh seseorang akan dapat mencelakakan yang bersangkutan.

Selain itu, Allah mengabulkan doa dalam bentuk pahala yang akan diberikan kepada yang bersangkutan di akhirat nanti. Allah juga memenuhi doa seseorang setelah orang itu mengalami proses ujian agar yang bersangkutan dapat meningkatkan kualitas kelas keimanannya.

Dunia memang tempat ujian termasuk bagi orang-orang beriman.

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِن قَبْلِكُم ۖ مَّسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ
Am hasibtum an tadkhuloo aljannata walamma yatikum mathalu allatheena khalaw min qablikum massathumu albasao waalddarrao wazulziloo hatta yaqoola alrrasoolu waallatheena amanoo maAAahu mata nasru Allahi ala inna nasra Allahi qareebun
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, 'Bilakah datangnya pertolongan Allah?' Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (QS. Al-Baqarah: 214)

Sementara itu, dalam ayat lainnya Allah menyatakan,

الم
أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
Aliflammeem
Ahasiba alnnasu an yutrakoo an yaqooloo amanna wahum la yuftanoona
Aliflaam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, 'Kami telah beriman', sedang mereka tidak diuji lagi? (QS. Al-Ankabut: 1-2)

Terakhir, Allah mewujudkan doa seorang hamba setelah yang bersangkutan menghilangkan sebab-sebab tidak dikabulkan doanya, seperti makanan haram, banyaknya dosa, dan kesalahan dalam berdoa. Jadi, jangan lupa berdoa. Jangan penat untuk berdoa.

Tetap berbaik sangka kepada Allah SWT. dan yakin setiap doa pasti dikabulkan Allah. ***

[Ditulis oleh KH. MIFTAH FARIDL, Ketua Umum MUI Kota Bandung, pembina Yayasan Ad Dakwah dan DD Jabar, serta pembimbing Haji Plus dan Umrah Safari Suci. Tulisan disalin dari Harian Umum "PIKIRAN RAKYAT" Edisi Kamis (Manis) 21 Februari 2013 / 10 Rabiul Akhir 1434 H. pada Kolom "CIKARACAK"]

by
u-must-b-lucky

0 comments: