SHAUM DAN KESENDIRIAN MANUSIA

Di antara gangguan psikologis yang dialami manusia modern (catat: kita) adalah kesepian. Kesepian seperti diuraikan oleh Dr. Achmad Mubarok dalam bukunya "Jiwa dalam Alquran" bersumber dari hubungan antarmanusia yang tidak lagi tulus dan hangat.

Kegersangan ini terjadi karena masyarakat modern menggunakan topeng-topeng sosial untuk menutupi wajah kepribadiannya. Dalam komunikasi interpersonal, manusia modern tidak memperkenalkan dirinya, tetapi selalu menunjukkan diri sebagai seseorang yang sebenarnya bukan dirinya.

Akibatnya setiap manusia modern memandang orang lain juga sebagai orang yang tampil dengan topeng sosial, bukan wajah kepribadian yang sesungguhnya. Selanjutnya hubungan interpersonal berubah menjadi hubungan antartopeng dengan topeng. Akibatnya manusia modern merasa kesepian meskipun berada di keramaian. Persis seperti syair lagu Chrisye tahun '80-an tentang anak jalanan: Anak jalanan korban kemunafikan / Selalu kesepian di keramaian...

Sebagai manusia, manusia modern benar-benar sendirian karena yang ada di sekelilingnya hanyalah topeng-topeng. Ia tidak dapat menikmati senyuman orang lain karena ia mempersepsikan senyuman itu sebagai topeng, sebagaimana dia pun memasang topeng senyum di wajahnya.

Pujian orang kepadanya juga dipandang sebagai basa-basi yang sudah diprogram bahkan parahnya, ucapan cinta dari sang kekasih pun terdengar hambar karena ia memandang kekasihnya pun sebagai orang yang sedang mengenakan topeng cinta. Sungguh malang benar manusia modern.

Terselip di antara ayat tentang shaum Ramadhan adalah sebuah ayat yang penuh kasih, penuh empatik kepada mereka yang kesepian.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Waitha saalaka AAibadee AAannee fainnee qareebun ojeebu daAAwata alddaAAi itha daAAani falyastajeeboo lee walyuminoo bee laAAallahum yarshudoona

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, katakan Aku dekat, Aku ijabah setiap permohonan apabila permohonan itu ditujukan kepada-Ku. Hendaklah mereka memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku agar memperoleh kebenaran. (QS. Al-Baqarah (2): 186)

Ayat ini seperti tidak berhubungan langsung dengan perintah shaum. Namun jika diperhatikan dengan mendalam, ayat ini adalah obat kesepian yang paling mujarab. Merasa tidak diperhatikan manusia berakibat kesepian, merasa tidak diperhatikan Tuhan, tentu akan berdampak pada kehampaan jiwa. Perasaan sepi dan disia-siakan yang teramat dalam. Mereka yang sakit tak sembuh-sembuh, mereka yang miskin berkepanjangan, mereka yang gagal berulang-ulang sepanjang hidupnya, sangat mungkin berteriak dalam diam ke manakah Tuhanku. Tidakkah Engkau menyaksikan kesulitanku, tidakkah Engkau dengar doa dan permohonanku?

Kepada mereka yang bertanya-tanya tentang keberadaan Allah, Allah menjawab dengan ayat di atas. Menegaskan, Allah dekat dan akan mengijabah setiap doa. Dalam bahasa hadits qudsi,
"Orang yang shaum mendapat pahala istimewa karena dia meninggalkan makan, minum, kenikmatan, dan istrinya demi Aku. Shaumlah karena ia (ibadah yang pahalanya) tak tertandingi. Mereka yang melakukan setiap langkahnya demi meraih cinta Allah tentu akan merasakan kedekatan yang sangat dengan Allah."

Merasakan kedekatan dan keintiman dengan Allah akan membuat kita mempunyai teman bahkan kekuatan untuk menghadapi apa pun persoalan yang kita hadapi. Orang yang shaum tak akan kesepian karena dia merasakan kehadiran Allah, dia mampu menghadirkan Allah dalam hidup dan dirinya, maka karenanya, dia akan merasakan kebahagiaan, kebahagiaan yang bersumber dari keyakinan akan adanya Dzat yang tak akan meninggalkannya sendirian menghadapi hidup. Allahu akbar. ***

[Ditulis oleh H. BUDI PRAYITNO, aktivis dakwah dan pembimbing Haji Plus dan Umrah Khalifah Tour. Tulisan disalin dari Harian Umum "PIKIRAN RAKYAT" Edisi Kamis (Kliwon) 25 Juli 2013 / 16 Ramadhan 1434 H. pada Kolom "SYIAR RAMADAN"]

by
u-must-b-lucky

0 comments: