SIA-SIA SAAT PUASA

Kalau Anda masih memahami puasa sebatas tidak makan, tidak minum, dan tidak menggauli suami/istri di siang hari, maka bisa jadi puasa yang selama ini dilakukan baru sebatas fisik. Puasa yang dilakukan belum bisa membuat perubahan sikap dan perilaku sehingga wajar jika Nabi Muhammad SAW. mengatakan,
"Tidak sedikit orang yang berpuasa hanya memperoleh lapar dan dahaga."

Puasa atau shaum juga harus dimaknai meninggalkan hal-hal yang membuat puasa menjadi sia-sia. Emosi atau meluapkan kemarahan bisa menjadikan puasa sia-sia. Rasulullah SAW. bersabda,
"Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak keras. Jika seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia mengatakan aku sedang berpuasa," (Muttafaq 'alaih)

Begitupun dengan perkataan dan perbuatan dusta bisa membuat puasa menjadi sia-sia dan karenanya harus dijauhi. Puasa juga berarti meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.
Tips lainnya agar puasa bermakna dan berkualitas adalah dengan mempuasakan seluruh organ tubuh, pikiran, dan hati. Inilah yang diistilahkan puasa khusus oleh Imam Ghazali dalam Ihya' Ulumiddin dan ditegaskan oleh Ibnu Qudamah dalam Mukhtashar Minhajul Qasidin, yaitu mempuasakan mata dengan menahannya dari pandangan kepada sesuatu yang diharamkan, tercela dan dibenci syariat, serta melalaikan Allah SWT. Menurut hadits Nabi, pandangan adalah salah satu anak panah iblis yang berbisa.

"Barang siapa meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah Azza wa Jalla memberinya keimanan yang manisnya didapati dalam hatinya," (HR. Hakim)

Bukan hanya mata, tetapi juga memuasakan lidah dengan memeliharanya dari berbicara tanpa arah, dusta, menggunjing, mengumpat, berkata buruk, berkata kasar, permusuhan, dan mendzalimi orang lain. Telinga juga harus berpuasa dari mendengarkan segala sesuatu yang haram dan makruh karena segala sesuatu yang haram diucapkan adalah haram pula untuk didengarkan. Bahkan, Allah SWT. menyamakan orang yang mendengarkan haram dengan pemakan harta haram, sebagaimana firman-Nya,

سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ أَكَّالُونَ لِلسُّحْتِ

SammaAAoona lilkathibi akkaloona lilssuhti

Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan makanan haram, (QS. Al-Maidah (5): 42)

Anggota tubuh lain yang harus berpuasa adalah tangan dari mendzalimi orang lain, mengambil sesuatu yang bukan haknya, serta melakukan perbuatan yang dilarang syariat. Demikian juga kaki dari berjalan ke arah yang diharamkan Allah SWT. Puasakan juga hati dari penyakit-penyakit ruhiyah seperti dengki, iri, marah, kecintaan pada dunia, dan sebagainya. Menurut sabda Nabi Muhammad SAW., terakhir puasakan pikiran dari membayangkan hal-hal yang disenangi syahwat dan dibenci syariat, serta dari tipu daya dan pikiran destruktif lainnya.

Untuk menuju puasa seluruh anggota tubuh, maka kiatnya adalah dengan memperbanyak amal saleh selama Ramadhan. Banyak orang terkecoh dengan memperbanyak tidur saat puasa karena menilai itu sebagai ibadah. Memang itu lebih baik dibandingkan dengan melakukan hal-hal yang makruh atau haram. Namun, tentu lebih baik lagi jika pada saat puasa kita memperbanyak amal saleh, mengisinya dengan aktivitas-aktivitas positif yang bernilai ibadah di sisi Allah SWT.

Rasulullah SAW. dan para sahabatnya sangat mengerti tentang keutamaan Ramadhan dan cara memperbaiki kualitas puasa mereka. Oleh karenanya, dalam kesempatan istimewa ini mereka memperbanyak amal saleh. Ibnu Abbas RA. menuturkan upaya peningkatan amal saleh Rasulullah SAW., khususnya tilawah dan infak selama Ramadhan.
"Rasulullah SAW. adalah orang yang paling dermawan dan kedermawanannya memuncak pada bulan Ramadhan. Ketika Jibril menemuinya setiap malam untuk tadarus Al-Qur'an, maka sungguh Rasulullah SAW. lebih murah hati melakukan kebaikan daripada angin yang bertiup," (HR. Bukhari).
***

[Ditulis oleh H. HABIB SYARIEF MUHAMMAD ALAYDRUS, Pembimbing Utama KBIH Assalaam, Ketua Umum Yayasan Assalaam, Mantan anggota MPR, dan dosen luar biasa diperguruan tinggi. Tulisan disalin dari Harian Umum "PIKIRAN RAKYAT" Edisi Kamis (Pon) 18 Juli 2013 / 9 Ramadhan 1434 H. pada Kolom "CIKARACAK"]

by
u-must-b-lucky

0 comments: