Pilih surga atau neraka ? Jika pertanyaan tersebut disampaikan kepada manusia, dengan
pengetahuan yang seadanya, dengan bekal info minim bahwa surga itu
nikmat dan neraka itu menyeramkan, maka dengan lantang manusia pasti
akan memilih surga. Tapi, tahukah kita bahwa jalan menuju surga itu
sulit dan jalan menuju neraka begitu mudah. Dari
Abu Hurairah RA. sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda : "Ketika ALLAH
SWT. menciptakan surga, Dia berfirman kepada Jibril, 'Pergi dan lihatlah
(surga itu).' Jibril pun pergi untuk melihatnya. Jibril kembali seraya
berkata, 'Tuhanku, demi keperkasaan-Mu, tidak seorang pun mendengar
(tentang surga itu) kecuali dia (ingin) memasukinya.' Kemudian ALLAH
SWT. mengelilingi (surga) dengan kesulitan-kesulitan (untuk mencapainya)
dan berfirman kepada Jibril, 'Wahai Jibril ! Pergi (lalu) lihatlah
(surga itu).' Jibril pun pergi untuk melihatnya. (Jibril) kembali seraya
berkata, 'Tuhanku, demi keperkasaan-Mu, sungguh aku khawatir tidak
seorang pun yang (dapat) memasukinya." Rasulullah
SAW. juga bersabda : "Tatkala ALLAH SWT. menciptakan neraka, Dia
berfirman, 'Wahai Jibril ! Pergi (lalu) lihatlah (neraka itu)’. Jibril
pun pergi untuk melihatnya. (Jibril) kembali seraya berkata, 'Wahai
Tuhanku, demi keperkasaan-Mu dan kemuliaan-Mu, tidak seorang pun
mendengar (tentang neraka itu) kecuali ia tidak berkeinginan untuk
memasukinya.' Kemudian ALLAH SWT. mengelilingi (neraka itu) dengan
keinginan-keinginan syahwati dan berfirman kepada Jibril, 'Wahai Jibril !
Pergi dan lihatlah neraka itu.' Jibril pun pergi untuk melihatnya.
Kemudian ia kembali dan berkata, 'Wahai Tuhanku, demi keperkasaan-Mu dan
kemuliaan-Mu, sungguh aku khawatir bahwa tidak akan tersisa seorang pun
kecuali akan memasukinya." (Abu Daud) Surga
dan neraka diibaratkan sebagai hadiah / ganjaran bagi setiap orang yang
telah menjalani proses ujian. Dan yang lebih ditekankan bahwa hidup di
dunia ini setiap detiknya adalah ujian. Ujian yang hasilnya akan
dipertanggung jawabkan di hadapan ALLAH SWT. kelak di akhirat. Itu
artinya, setiap hari kita harus menerima dan mengatasi berbagai ujian
yang diberikan oleh ALLAH SWT. Jangan
dibayangkan bahwa ujian itu selalu hal yang pasti sulit dan menderita,
adakalanya ujian yang diberikan ALLAH SWT. justru kita rasakan sebagai
nikmat dan istimewa. Memang
benar, ujian yang mendera kita berupa rasa sakit dan kesulitan ekonomi
seringkali membuat kita harus lebih banyak bersabar dan berdoa untuk
tidak terjerumus ke dalam kemaksiatan dan kekufuran. Tapi, jangan
dibayangkan pula jika kita diberikan kesehatan, kekayaan, ketenaran, dan
kekuasaan adalah semata sebagai kebahagiaan, karena sejatinya itu juga
merupakan ujian dari ALLAH SWT. Sebab, siapa tahu dikala kita sehat tapi
tidak bersyukur kpd ALLAH SWT., kita kaya raya tapi kikir, kita tenar
tapi merendahkan orang lain, kita berkuasa tapi dzalim. Ini
akan semakin meneguhkan bahwa selama kita masih hidup, ujian akan
selalu datang menghampiri kita. Karena hidup itu sendiri adalah ujian.
Tinggal bagaimana kita menyikapinya dan menjadikan kehidupan ini lebih
bermakna berlandaskan keimanan kepada ALLAH SWT. Dzat yang telah
menciptakan kita dan seluruh alam ini, termasuk surga dan neraka. Pertanyaannya
sekarang apakah ada yang mau menjadi penghuni surga ? Kalau mau menjadi
penghuni surga, maka dalam setiap kehidupan kita pastikan selalu dalam
koridor syariat ALLAH SWT., yakni Islam. Bukan yang lain. Landasan
berbuat kita adalah halal-haram menurut ajaran Islam. Penilaian kita
terhadap suatu perbuatan apakah baik-buruk atau terpuji-tercela juga
wajib mengikuti aturan baku yang ditetapkan Islam. Bukan yang lain. Berikut ini adalah syaratnya untuk menjadi Penghuni Surga :
Beriman kepada ALLAH SWT.
Berilmu agar bisa membedakan mana yang salah dan benar—baik ilmu agama maupun ilmu umum.
Beramal baik.
Berdakwah,
yakni melakukan amar ma’ruf (mengajak kebaikan) sekaligus nahyi munkar
(melarang kemungkaran) baik melalui lisan maupun tulisan dan sarana
lainnya.
Ikhlas dalam setiap amal kita.
Semoga kita menjadi salah satu penghuni surga-Nya kelak. Mulai
sekarang mari kita cintai Islam, pelajari, pahami, dan amalkan
ajarannya. Jangan lupa semarakkan syiarnya dengan dakwah. Jangan kalah
dengan syiar yang miskin manfaat apalagi syiar yang sudah jelas maksiat
kepada ALLAH SWT. Hidup kita di dunia ini cuma sekali dan sementara
pula. Waktu kita makin berkurang setiap detik, maka mari berlomba dalam
kebaikan untuk mendapat ridho-Nya. Wallahu A'lam Bish-Shawab. ***
2 comments:
The article is very interesting to read , and is also beneficial to add to our knowledge .
Post a Comment