Tujuan hidup manusia di dunia adalah beribadah kepada Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran Surat Adz-Dzariyat ayat 56,
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku."
Pada kenyataannya, tidak sedikit orang yang menganggap bahwa hidup di dunia ini hanyalah sebatas menghabiskan waktu dan umur. Toh tidak akan ada lagi kehidupan setelah dunia ini berakhir.
Wajar, kalau kebanyakan orang menjalani kehidupan dunia sekadar untuk mengumpulkan uang, mengejar jabatan tinggi, menjadi pengusaha sukses, dan lainnya, walaupun dengan cara-cara yang tidak lazim. Seolah yang dicapainya adalah hasil usaha sendiri dan tidak akan dipertanggungjawabkan kelak.
Padahal, Allah SWT. telah mengingatkan kepada kita, seperti dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 28,
"Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan ?"
Ayat di atas menunjukkan bahwa seluruh manusia akan menjalani kehidupan dengan status 2 (dua) kali mati dan 2 (dua) kali hidup. Kita menjalani 2 (dua) kali mati, yaitu mati ketika di alam rahim sampai ditiupkannya ruh (usia kandungan empat bulan) dan mati ketika meninggal dunia. Sementara 2 (dua) kali hidup, yaitu hidup setelah ditiupkannya ruh sampai batas ajal kita dan hidup di hari akhir.
Dijelaskan pula dalam Al-Quran Surat Ghafir ayat 11,
"Mereka menjawab, Ya Tuhan Kami, Engkau telah mematikan kami 2 (dua) kali dan telah menghidupkan kami 2 (dua) kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka) ?"
Ketika zaman Nabi Muhammad SAW., orang kafir dengan tegas tidak memercayai adanya kehidupan setelah mati. Bahkan mereka menyindir kepada Nabi dengan perlakuan mereka menabur-naburkan tulang belulang yang sudah bercampur dengan tanah.
Disebutkan dalam Al-Quran Surat Yasin ayat 77-79,
"Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata ! Dan ia membuat perumpamaan bagi kami, dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata, siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh ? Katakanlah, "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk."
"Mereka berkata, "Apakah betul apabila kami telah mati dan kami telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan ? Sesungguhnya kami dan bapak-bapak kami telah diberi ancaman (dengan) ini dahulu, ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu kala ! Katakanlah, "Kepunyaan siapakah bumi ini dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui ? Mereka akan menjawab, Kepunyaan Allah. Katakanlah, Maka apakah kamu tidak ingat ?" (QS. Al-Mu'minun : 82-85)
Tidak ada alasan bagi manusia untuk tidak percaya bahwa manusia akan dibangkitkan setelah mati. Dalam Surat Al-Hajj ayat 5-7 dijelaskan dengan lebih detail,
"Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan. Kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuhan yang indah. Yang demikian itu, karena Sesungguhnya Allah, Dialah yang haq dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur."
Dalam hadis riwayat Bukhori disebutkan bahwa seorang hamba apabila telah diletakkan dalam kuburnya dan ditinggalkan keluarganya, juga telah pergi tetapi ia masih bisa mendengar bunyi sandal mereka. Datanglah 2 (dua) malaikat lalu mendudukkannya dan bertanya kepadanya, apa pendapatmu tentang Muhammad SAW. ? Maka ia menjawab, "Aku bersaksi bahwa sesungguhnya ia itu hamba Allah dan utusan-Nya. Maka dikatakan, lihatlah tempat tinggalmu di neraka, tetapi Allah menggantikannya untukmu dengan surga."
Adapun orang yang tidak percaya, mereka akan menjawab pertanyaan kedua malaikat itu, "Aku tidak tahu, aku hanya berkata apa yang dikatakan orang-orang." Maka dikatakan, "Kamu tidak tahu dan tidak mengikuti Muhammad, kemudian dipukullah dengan martil dari besi 1 (satu) kali pukulan di antara 2 (dua) telinganya, maka ia berteriak dengan teriakan yang dapat mendengarnya setiap makhluk yang dekat dengannya, kecuali jin dan manusia."
Dalam hadis Bukhori lain dikatakan bahwa apabila si mayat itu orang saleh, ia minta disegerakan untuk dikuburkan. Sementara apabila si mayat itu tidak saleh, ia bertanya-tanya seraya berkata, "Akan dibawa pergi ke mana saya oleh orang-orang." Semua makhluk akan mendengar jeritan suara mayat, kecuali manusia. Karena kalaulah manusia mendengarnya, pasti akan pingsan.
Suatu ketika Nabi lewat di hadapan 2 (dua) kuburan. Nabi pun bersabda, "Sesungguhnya keduanya sedang disiksa dan keduanya tidak disiksa karena dosa besar. Salah satunya, disiksa karena dia biasa mengadu domba di antara manusia (namimah). Sementara yang satunya lagi, ia disiksa karena dia tidak biasa bersembunyi ketika kencing. Kemudian Nabi mengambil pelepah kurma yang masih basah lalu membelahnya menjadi dua bagian dan menancapkannya pada kuburan masing-masing sambil berkata, "Mudah-mudahan diringankan siksaan keduanya selama belum kering." (HR. Bukhori)
Oleh karena itu, sangatlah tepat Nabi SAW. mengajarkan doa kepada kita supaya terhindar dari siksa kubur dan siksa api neraka.
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari siksa neraka, dari fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."
Apa yang sudah dipersiapkan untuk kehidupan kita yang kedua kali nanti ?***
[Ditulis oleh : KH. ACENG ZAKARIA, Ketua Bidang Tarbiyyah PP. Persis dan Pimpinan Pondok Pesantren Persis 99 Rancabango Garut. Tulisan ini disalin dari Harian Umum "PIKIRAN RAKYAT" Edisi hari Kamis (Pon) 20 Mei 2010 dari kolom "CIKARAKCAK"]
0 comments:
Post a Comment