NIKMAT YANG SERING DILUPAKAN


Ibnu 'Abbas RA. berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda, "Ada 2 (dua) macam nikmat yang banyak dilupakan manusia, yaitu nikmat kesehatan dan kesempatan (umur)." (HR. Bukhari)

Allah SWT. telah menganugerahkan kenikmatan dalam berbagai aspek kehidupan. Nikmat Allah teramat luas serta tak terhingga. Manusia manapun tidak akan pernah bisa menghitung berapa banyak nikmat yang telah Allah anugerahkan. Kebanyakan manusia malah sangat mengingkari nikmat Allah, bukannya bersyukur. Sebagaimana Allah tekankan dalam firman-Nya,

وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
"Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari nikmat Allah." (QS. Ibrahim : 34)

Di antara berbagai kenikmatan itu, ada kenikmatan utama yang justru paling sering dilupakan manusia, yaitu nikmat kesehatan dan kesempatan (umur), seperti yang telah diperingatkan oleh Rasulullah SAW. dalam hadis di atas. Kita seharusnya sadar, bahwa kesehatan merupakan modal dasar dan nikmat yang tak ternilai harganya. Bayangkan, seandainya kita bergelimang dengan harta, kemewahan, kedudukan, keluarga selebritis, tetapi badan sakit-sakitan, semua itu menjadi tidak bermakna. Begitu juga kalau jatah umur kita habis, semua itu menjadi tidak berguna. Kita wajib bersyukur atas semua nikmat tersebut. Allah SWT berjanji, "
Kalau kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah nikmat-Ku."

Wujud syukur yang malah menjadi salah kaprah adalah pesta ulang tahun. Oleh karena itu, Rasulullah SAW. dan para sahabat tidak pernah mencontohkannya. Umur itu bukan untuk diperingati setiap tahun dengan meniup lilin dan ucapan happy birthday to you, dilanjutkan pesta pora. Apabila hidup ini hanya diisi dengan hura-hura, hingga meninggalkan shalat serta amal ibadah lainnya, melanggar aturan Allah dan Rasul-Nya, ketika malaikat maut menjemput, kita akan merasakan penyesalan abadi.


Allah SWT. memperingatkan dalam
Surat Al Mu'minun ayat 99-100, ada orang yang sangat menyesal saat malaikat maut menjemput, hingga orang itu berteriak, "Rabbir-ji'uun. La'alli a'malu shalihan fiima taraktu...." (Ya Tuhanku, kembalikan ruhku ke dunia, agar bisa berbuat amal saleh....) Nau'dzubillah mindzalik !

Allah SWT. menganugerahkan umur dan kesehatan kepada kita. Artinya, Allah SWT. memberi peluang dan kesempatan kepada kita untuk beramal saleh, peluang untuk bertobat, bukan untuk pesta pora, sekadar mengejar kesenangan hidup yang ujung-ujungnya kemudaratan dan kemaksiatan. Abu Shafwan Abdullah bin Busrin Al Aslamiy RA. berkata bahwa
Rasulullah SAW. mengingatkan umatnya, "Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya serta baik pula amal perbuatannya." (HR. At Tirmidzi)

Istilah umur berasal dari kata dasar omara yang bermakna pula makmur atau subur. Jadi yang dimaksud umur adalah usia yang subur dengan amal saleh. Boleh jadi orang berusia 60 tahun atau 70 tahun, tetapi umurnya masih balita atau malah nol tahun karena jauh dari tuntunan agama.


Umur dan hidup manusia itu diatur dan ditentukan Allah. Manusia tidak mampu mempertahankan fisiknya walau dipelihara dan dimanja obat-obatan, suplemen, vitamin, olah raga, dan sebagainya, akhirnya lemah juga.
Surat Al-Hajj ayat 5, intinya mengingatkan kita;
  1. Manusia berasal dari saripati tanah, tetes mani, kemudian menjadi segumpal darah. Dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, menjadi tulang kemudian dibalut dengan daging, Allah tetapkan dalam rahim sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian lahir bayi.
  2. Berangsur-angsur ada yang sampai dewasa, tua, muda belia, kadang ada yang sudah dipanggilnya, dan bahkan kadang anak kecil atau bayi.
  3. Ada pula yang dipanjangkan umurnya sampai pikun sehingga tidak sadar lagi bahwa dirinya itu manusia.
  4. Semua itu Allah yang mengatur. Allah mempunyai hak prerogatif kapan saja memanggil hamba-Nya, untuk menghadap dan sekaligus mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan dirinya.
Umur panjang adalah anugerah Allah Artinya, Allah memberi peluang dan kesempatan kepada kita untuk beramal saleh dan untuk bertobat.

Rasulullah SAW.
mengingatkan kita, "Barang siapa yang kualitas dan kuantitas amal salehnya hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia orang yang mendapat rahmat. Dan barangsiapa yang kualitas dan kuantitas amal salehnya hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia orang yang merugi. Serta barangsiapa yang kualitas dan kuantitas amal salehnya hari ini lebih jelek dari hari kemarin, maka orang itu terlaknat."

Imam Ali RA. menyebutkan, rezeki yang tidak dapat diperoleh hari ini masih bisa diharapkan diperoleh esok. Namun umur (waktu) yang berlalu hari ini, tidak mungkin dapat diharapkan besok
.

Dalil-dalil dan keterangan tersebut menasihati kita agar bertambah hari (umur), bertambah ilmu dan bertambah terus amal saleh kita sebagai wujud syukur atas jatah usia yang Allah anugerahkan. Jangan seperti yang disindir Allah dalam
Surat Al Hadid ayat 16 yaitu,
مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ
"Orang yang bertambah usia tetapi bertambah keras hati, dan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik, bertambah jauh dari agama."

Sesungguhnya setiap orang diberi jatah waktu yang sama oleh Allah SWT. Enam puluh detik dalam satu menit. Enam puluh menit dalam satu jam. Tujuh hari dalam satu minggu. Persoalannya, mau diisi dengan apa waktu-waktu tersebut ?


Semoga Allah menganugerahkan kekuatan dan kesadaran kepada kita untuk senantiasa bisa mengisi waktu-waktu tersebut dengan hal-hal yang bermanfaat, sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya yang termaktub dalam Al-Quran dan Sunah. Hal ini agar kita tidak menjadi orang-orang yang merugi. Amin. Wallahualam.***


[Ditulis Oleh H. EDDY SOPANDI, peserta Majelis Taklim di beberapa Masjid, antara lain Al-Furqan UPI, Istiqomah, Viaduct, dan Salman ITB. Serta tulisan ini disalin dari Harian Umum "PIKIRAN RAKYAT" Edisi hari Jumat (Wage) 21 Mei 2010 dari Kolom "RENUNGAN JUMAT"]

0 comments: