Ada kesangsian yang luar biasa besar di kalangan para malaikat ketika Allah SWT. menyatakan akan menciptakan makhluk yang bernama manusia.
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ
خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ
الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي
أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Waith qala rabbuka lilmalaikati innee jaAAilun fee alardi khaleefatan qaloo atajAAalu feeha man yufsidu feeha wayasfiku alddimaa wanahnu nusabbihu bihamdika wanuqaddisu laka qala innee aAAlamu ma la taAAlamoona
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah: 30)
Setelah manusia pertama diciptakan Allah, yakni Adam, tercipta Siti Hawa yang kemudian menjadi istri Adam. Selanjutnya manusia pun berkembang jumlahnya. Turun-temurun berkelanjutan hingga kini dengan jumlahnya yang kurang lebih mencapai 7 miliar orang.
Apa yang pernah menjadi keberatan para malaikat memang terbukti, manusia membuat kerusakan di muka bumi. Terjadi saling bunuh dengan cara yang berbeda-beda, baik perseorangan maupun secara massal.
Namun, tentu saja tidak semuanya benar apa yang dipertanyakan malaikat tadi. Makna dari pernyataan Allah bahwa "Aku lebih mengetahui dari apa-apa yang tidak kamu ketahui," dengan jelas terbukti. Manusia tidak semuanya berperilaku buruk. Ada manusia-manusia yang berperilaku baik, taat menjalankan perintah-perintah Allah, tegas dalam menjauhi apa-apa yang dilarang Allah. Mereka adalah hamba-hamba Allah, yang berpegang teguh untuk tetap mengimani Allah.
Bulan Ramadhan, yang menjadi hari-hari diwajibkannya orang-orang beriman untuk berpuasa, menjadi salah satu jawaban kebenaran apa yang Allah nyatakan pada ayat di atas.
Manusia-manusia yang beriman kepada Allah begitu tekun menjalankan kewajiban untuk tidak makan, tidak minum, serta menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang merusak puasanya. Tidak hanya pada saat dalam keadaan terlihat manusia lain, bahkan ketika menyendiri di kesepian pun tidak berani merusak puasanya. Apa yang mendorong orang-orang mau menjalankan ibadah puasa seperti itu? Tentu saja karena didorong oleh keimanan.
Pernah Rasulullah SAW. bertanya kepada para sahabat, "Siapakah yang terbaik dari kalangan makhluk Allah?" Para sahabat menjawab, "Malaikat!"
Kata Rasul, "Bukan, kalau malaikat selalu taat beribadah adalah wajar, karena mereka adalah makhluk yang diberi tugas langsung oleh Allah serta tidak diberi nafsu."
Lalu kata sahabat, "Kalau bukan malaikat, berarti para nabi dan rasul yang terbaik itu." Kata Rasul, "Juga bukan, kalau nabi dan rasul itu taat kepada Allah adalah hal wajar, karena mereka adalah orang-orang yang dibimbing langsung oleh Allah dengan cara diberi wahyu."
Lalu sahabat kembali bertanya, "Kalau begitu berarti kamilah para sahabat yang terbaik itu." Kata Rasul, "Juga bukan, kalau kamu menjadi orang-orang yang baik adalah wajar, karena kamu semua mendapat bimbingan langsung dariku." Lalu sahabat bertanya, "Kalau begitu, lalu siapa makhluk yang terbaik itu?"
Kata Rasul, "Makhluk terbaik itu adalah orang-orang yang hidup sesudah kita dan mereka tetap beriman kepada Allah, padahal mereka tidak mendapat wahyu langsung dari Allah dan tidak dibimbing secara langsung oleh para rasul."
Semoga, Ramadhan benar-benar merupakan momentum yang menjadi jawaban hamba-hamba Allah akan kesangsian para malaikat. Untuk itu, kualitas dan kuantitas ibadah kita kepada Allah harus semakin meningkat. Jangan mengundang kemurkaan Allah, karena pada Ramadhan ini Allah sedang membangga-banggakan hamba-Nya di hadapan para malaikat.
Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW.,
"Ramadan adalah bulan penuh berkah, dosa-dosa dihapus, doa-doa diijabah. Untuk itu, tampilkanlah amal sebaik-baiknya, karena Allah sedang membangga-banggakan kamu semua di hadapan para malaikat-Nya." (Hadis Riwayat Thabrani)
***
[Ditulis oleh AGUS ISHAK, Ketua Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia KBB. Tulisan disalin dari Harian Umum "PIKIRAN RAKYAT" Edisi Jumat (Wage) 3 Agustus 2012 / 14 Ramadhan 1433 H. pada Kolom "RENUNGAN JUMAT"]
0 comments:
Post a Comment