MENYAMBUT RAMADHAN YANG AGUNG

Kebahagiaan akan menyelimuti orang-orang yang beriman dengan akan datangnya bulan Ramadhan. Bulan yang agung akan datang menjamu orang-orang yang merindukan amalan terbaik yang dijanjikan oleh Allah SWT. Mari kita sambut bulan barokah ini bersama keluarga, istri, anak-anak tercinta, sahabat, tetangga, teman, dan kolega tempat kita bekerja untuk bersama-sama menyambut bahagia datangnya bulan yang penuh rahmat dan maghfirah ini.

Mari kita melakukan berbagai persiapan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan ini dengan persiapan mental, spritual, fikir, fisik, dan materi. Perwujudan rasa bahagia denganj akan datangnya bulan Ramadhan yakni dengan melakukan persiapan (perencanaan) diri akan memperoleh keutamaan, kemuliaan, dan keistimewaan di bulan suci ini. Persiapan ini penting agar kita dapat melakukan amalan yang terbaik di bulan suci. Persiapan apa yang bisa kita lakukan untuk menyambut bulan kemenangan ini ?

Pertama, persiapan mental. Kesiapan mental dalam menghadapi bulan rahmat ini penting sekali bagi kaum Muslimin yang akan menjalankan ibadah dan amalan-amalan lainnya. Mental yang kuat karena semata-mata mengharap ridha Allah dan Rasul-Nya akan menghantarkan seorang Muslim pada amalan yang terbaik yang dinilai oleh Allah SWT. Sebaliknya mental yang lemah hanya semangat di awal atau di hari-hari pertama menjalankan ibadah puasa, selanjutnya malas-malasan beribadah. Pada awalnya, ia mengikuti shalat berjemaah dan tarawih di masjid. Namun di hari ketiga dan selanjutnya semangatnya mulai luntur bahkan tidak lagi ikut shalat berjemaah di masjid.

Godaan akan semakin kuat menjelang sepuluh hari akhir di bulan Ramadhan karena bagi mental yang lemah lebih disibukkan dengan makanan dan minuman yang lezat dan enak, disibukkan dengan belanja barang, pakaian, atau perhiasan lainnya untuk dipakai di hari Lebaran. Bahkan disibukkan dengan persiapan pulang kampung dan lain-lain.

Fenomena seperti ini sudah tampak di setiap menjelang Idulfitri. Padahal ibadah dan amalan di sepuluh hari menjelang Idulfitri ini begitu tinggi dan mulianya, karena ada malam Lailatulkadar yakni malam seribu bulan dan malam yang mulia yakni malam Nuzulul Quran.

Kedua, persiapan ruhiyah. Seorang Muslim yang akan menyambut bulan maghfirah (ampunan) dengan cara meningkatkan kualitas ibadahnya di bulan Saban ini, dengan memperbanyak membaca Al-Qur'an, shaum sunah, berdzikir, dan berdoa kepada Allah agar dapat menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya. Rasulullah memberi teladan dalam mempersiapkan ruhiyah menyambut bulan Ramadhan dengan memperbanyak puasa sunah di bulan Saban.

Aisyah RA. berkata, "Saya tidak melihat Rasulullah SAW. menyempurnakan puasanya, kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali di bulan Syakban." (HR. Muslim)

Menjelang bulan Ramadhan ini kita harus menyisihkan waktu untuk semakin mendekatkan diri kepada-Nya.

Pertanyaan berikut ini perlu dijawab dengan jujur oleh kita. Berapa waktu yang kita gunakan untuk berdzikir dan berdoa ? Apakah waktu kita sebagian besar dihabiskan dengan kegiatan duniawi ?

Ketiga, persiapan fikriyah. Persiapan yang amat penting yang jangan dilupakan adalah kesiapan fikriyah (akal). Persiapan fikriyah artinya kesiapan akal kita untuk menyambut bulan yang penuh dengan keberkahan ini dengan cara membaca untuk meningkatkan ilmu dan wawasan tentang keimanan dan keislaman, terutama tentang keutamaan berpuasa, beramal saleh, tadarus Al-Qur'an, berinfak, bersedekah, qiyamul lail, dan lain-lain yang dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ajaran Islam agar diterima seluruh amal ibadah yang kita lakukan di hadapan Allah SWT.

Pertanyaannya adalah berapa waktu yang kita gunakan untuk membaca ? Membaca yang tekstual (tersurat) maupun yang kontekstual (tersirat/alam).

Keempat, persiapan fisik (jasad). Menjaga kesehatan dan kekuatan fisik sangat dianjurkan dan dicintai oleh Allah SWT. Allah mencintai seorang Muslim yang kuat dan sehat. Seorang Muslim yang fisiknya sehat dan kuat akan lebih nikmat dalam menjalankan ibadah puasa dan qiyamul lail. Sebaliknya jika kondisi fisik kita tidak sehat, sakit-sakitan, akan berpengaruh terhadap amalan ibadah kita di bulan Ramadhan.

Oleh karena itu, menjaga kesehatan dan kekuatan fisik amat dianjurkan oleh ajaran Islam agar ibadah yang kita lakukan lebih sempurna. Menjaga kebersihan rumah, masjid, dan lingkungan, akan membawa keberkahan di bulan Ramadhan. Untuk menjaga kesehatan dan kekuatan fisik kita, tentunya dengan cara menjaga pola hidup dan makanan yang sehat, halal, dan bergizi. Kebiasaan hidup sehat, pola makan yang teratur, dan berolah raga rutin akan menghantarkan fisik seorang Muslim menjadi sehat dan kuat.

Pertanyaan yang harus dijawab dengan jujur adalah berapa waktu yang kita gunakan untuk menjaga dan merawat fisik kita agar sehat dan kuat ?

Kelima, persiapan materi (finansial). Membiasakan diri untuk menabung, menyisihkan sebagian harta yang kita miliki untuk orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan akan membawa keberkahan dalam meraih kemenangan di bulan Ramadhan. Persiapan materi yang halal untuk bekal ibadah di bulan Ramadhan memberikan dampak dan manfaat yang luar biasa. Betapa tidak, karena amalan yang dilakukan di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya. Jika kita bersedekah di bulan Ramadhan, maka sedekah kita dilipatgandakan pahalanya, amalan yang sunah pahalanya sebanding dengan amalan yang wajib. Betapa agungnya bulan Ramadhan yang sebentar lagi akan tiba.

Bulan Ramadhan beberapa hari lagi akan datang menghampiri kita, dan kedatangannya memang di tunggu-tunggu oleh kaum Muslimin. Bersyukurlah kita bila nanti (Insya Allah) dapat bertemu dengan bulan mulia, bulan yang penuh berkah dan ampunan. Karena di bulan ini, Allah menjanjikan banyak sekali pahala bahkan sampai berlipat ganda.

Bagi kita kaum Muslimin, alangkah indahnya apabila menyambut bulan Ramadhan yang akan tiba dengan hati yang lapang dan bahagia. Jangan lewatkan persiapan-persiapan sebagaimana telah disampaikan di atas. Semoga kita dapat melakukan persiapan menyambut bulan suci Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Alangkah ruginya apabila kita melewati bulan Ramadhan dengan sia-sia. Banyak dari saudara-saudara kita yang mungkin saja tidak bisa bertemu dengan bulan yang mulia tahun ini, karena Allah SWT. telah menjemput mereka. Maka manfaatkanlah sebaik-baiknya bulan Ramadhan ini dengan lebih meningkatkan amal dan ibadah kita kepada Allah.

Wallahu a'lam bishawab.***

[Ditulis oleh DIDING NURDIN, Ketua Bidang Pendidikan dan Pembinaan Umat Masjid Al-Furgon UPI. Tulisan disalin dari Harian Umum "PIKIRAN RAKYAT" Edisi Jumat (Pon) 29 Juli 2011 / 27 Saban 1432 H. pada Kolom "RENUNGAN JUMAT"]


by


u-must-b-lucky

0 comments: