Seorang Muslim yang telah mengikrarkan syahadatain (dua kalimah syahadat), berarti telah yakin bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT. dan Nabi Muhammad SAW. adalah utusan Allah. Oleh karena itu, dia harus mengetahui kewajibannya terhadap Rasulullah sebagai konsekuensi persaksian bahwa Beliau adalah utusan Allah.
Kewajiban seorang Muslim terhadap Rasulullah di antaranya,
Pertama, beriman kepadanya. Iman kepada para rasul merupakan salah satu rukun iman yang harus diyakini oleh setiap Muslim karena Rasulullah adalah salah seorang, di antara para rasul.
Allah SWT. berfirman,
فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالنُّورِ الَّذِي أَنزَلْنَا ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada cahaya (Al-Qur'an) yang telah Kami turunkan, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. At Taghaabun : 8)
Iman kepada Rasulullah adalah membenarkan dengan tanpa keraguan bahwa risalah dan kenabiannya adalah haq dari Allah dan mengamalkan segala tuntutannya, membenarkan semua ajaran yang Beliau bawa dan yakin bahwa semua berita dari Allah yang Beliau sampaikan adalah benar.
Allah berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنزَلَ مِن قَبْلُ
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Alllah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. (QS. An Nisaa : 136)
Kedua, mencintai Rasul. Merupakan hak Nabi atas umatnya adalah mencintainya karena iman tidak ada artinya jika tidak dibarengi dengan kecintaan kepada Beliau. Allah memberitahukan bahwa lebih mencintai selain Allah, Rasulullah, dan jihad selain di jalan Allah merupakan penyebab kemurkaan-Nya.
Rasulullah SAW. bersabda,
"Tidak beriman salah seorang di antara kalian sehingga aku lebih dia cintai daripada bapaknya, anaknya, dan seluruh manusia." (HR. Bukhari)
Tatkala mendengar ini, Umar RA. berkata kepada Rasulullah, 'Sungguh engkau lebih aku cintai dibandingkan dengan segala esuatu kecuali diriku." Maka Nabi bersabda, "Tidak demikian, demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sehingga aku lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri." Maka Umar berkata, "Demi Allah, sesungguhnya engkau sekarang lebih ku cintai daripada diriku sendiri." Maka Nabi menjawab, "Sekarang hai Umar (telah sempurna imanmu.)"
Ketiga, taat kepada Rasulullah merupakan salah satu kewajiban seorang Muslim, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلَا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ
Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu. (QS. Muhammad : 33)
Rasulullah juga telah bersabda bahwa taat kepada Beliau merupakan sebab seseorang masuk surga. Orang yang taat kepada Rasulullah hakikatnya taat kepada Allah.
Keempat, yaitu ittiba' (mengikuti) Nabi. Allah SWT. memberitahukan bahwa ittiba' kepada Rasulullah merupakan bukti cinta seorang Muslim kepada Allah. Sebagaimana firman Allah,
إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran : 31)
Kelima, meneladani Nabi. Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW. untuk meneladani para nabi dan rasul sebelum Beliau. Pun dengan kita diperintahkan untuk meneladani Rasulullah.
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab : 21)
Dengan melaksanakan kewajiban kita terhadap Rasul, mulai dari beriman kepada Beliau, mencintai Rasul, taat terhadap Beliau, ittiba' (mengikuti) Nabi dan meneladaninya akan timbul memuliakan dan menghormati Beliau.
Selain lima kewajiban tersebut, Allah pun memerintahkan umatnya memberikan nasihat untuk Beliau. Nasihat secara bahasa artinya menghendaki kebaikan, sehingga ketika seorang Muslim menasihati saudaranya berarti dia ingin agar saudaranya itu menjadi baik.
Nasihat untuk Rasulullah ketika Beliau masih hidup adalah dengan mengerahkan segala upaya untuk taat kepada Beliau, menolong dan membantu Beliau, membelanjakan harta jika Beliau memerintahkan, dan berlomba-lomba mencintai Beliau. Setelah Beliau meninggal dunia, dengan cara berusaha mempelajari sunah, akhlak, dan adab Beliau serta mengagungkan perintah-perintah Beliau dan konsisten dalam menjalankannya, sehingga akan muncul mencintai Rasul.
Mencintai ahli bait dan sahabat Nabi merupakan bagian dari cinta kepada Nabi dan merupakan cinta yang wajib.
Marilah kita sering bershalawat kepada Beliau. Allah memerintahkan orang-orang Mukmin untuk bershalawat kepada Nabi, dalam firman-Nya,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. Al-Ahzab : 56)
Bershalawat kepada Nabi SAW., memiliki keutamaan yang besar dan amat banyak sebagaimana disebutkan dalam banyak hadits sahih.
Wallahu a'lam bissawab.***
[Ditulis oleh DEDY SUTRISNO AHMAD SHOLEH, khatib Jumat di beberapa masjid, alumnus Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SGD Bandung. Tulisan disalin dari Harian Umum "PIKIRAN RAKYAT" Edisi Jumat (Kliwon) 1 JUli 2011 / 29 Rajab 1432 H. pada Kolom "RENUNGAN JUMAT"]
by
0 comments:
Post a Comment