TINGKATKAN IBADAH PASCA-RAMADHAN

Setelah selesai beribadah shaum satu bulan penuh di bulan Ramadhan, apa saja yang sebaiknya kita kerjakan?

Menurut Al-Qur'an dan beberapa hadits yang sahih, ibadah-ibadah yang sebaiknya dikerjakan setelah selesai bulan Ramadhan adalah sebagai berikut:

Pertama, beribadah shaum sunah enam hari di bulan Syawal. Menurut hadits,
"Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan kemudian mengikutinya dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, ia sama seperti berpuasa selama satu tahun penuh." (HR. Muslim)
Setelah selesai berpuasa enam hari di bulan Syawal, mulailah membiasakan puasa sunah pada setiap Senin dan Kamis.

Kedua, erutama lelaki, melaksanakan shalat fardu (Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya) berjemaah di masjid. Lebih diutamakan pula shalat Subuh dan Isya berjemaah di masjid. Perhatikan hadits ini,
"Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang yang munafik adalah shalat Isya dan Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya (atau hikmah/pahala bagi yang shalat Subuh dan Isya berjemaah di masjid), niscaya mereka akan mendatanginya (melaksanakannya) walaupun mereka harus berjalan ke masjid dengan merangkak." (HR Bukhari-Muslim)

Ketiga, melanjutkan kebiasaan shalat Tarawih di bulan Ramadan dengan melaksanakan shalat Tahajud atau shalat malam (qiyaamul lail) di rumah pada sepertiga akhir malam, antara pukul 02.00-04.00 dini hari. Pentingnya, bagusnya, dan hebatnya shalat malam/shalat Tahajud itu dijelaskan dalam Al-Qur'an,

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
Wamina allayli fatahajjad bihi nafilatan laka AAasa an yabAAathaka rabbuka maqaman mahmoodan
Dan pada sebagian waktu malam hendaklah kamu shalat Tahajud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu supaya Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (QS. Al Israa: 79)

Perhatikan juga hadits-hadits ini.
  • "Rahmat Allah akan diturunkan ke bumi setiap malam ketika malam tinggal sepertiga akhir. Dia (Allah) berkata, "Ke mana hamba-Ku berdoa, Aku akan kabulkan doanya. Ke mana hamba-Ku meminta, Aku akan penuhi permintaannya. Ke mana hamba-Ku beristighfar, Aku akan ampuni dosanya." (HR. Bukhari-Muslim)
  • "Rasulullah SAW. bersabda, "Lakukanlah oleh kamu shalat malam karena hal itu merupakan kebiasaan orang-orang yang saleh sebelum kamu, (shalat Tarawih atau shalat malam itu) mendekatkan diri kepada Allah SWT., mencegah dari dosa, menghapus kesalahan, dan mengusir penyakit jasad/badan." (HR. Ahmad-At Tirmidzi, Al Hakim, dan Al Baihaqi)
Keempat, melanjutkan kebiasaan tadarus (membaca Al-Qur'an), diutamakan pada sebelum atau sesudah shalat (fardhu atau sunah atau Tahajud). Anjuran ini didasarkan hadits,
"Orang yang membaca Al-Qur'an dan ia mahir (membaca dengan tartil), ia akan bersama para malaikat yang mulia dan taat (di surga). Sedangkan jika seseorang tetap membaca Al-Qur'an padahal ia merasa susah dalam membacanya tetapi ia tetap berusaha membacanya, ia akan mendapatkan dua pahala." (HR. Bukhari-Muslim)

Kelima, secara teratur mulai melaksanakan kewajiban membayar zakat, gemar bersedekah dan gemar berinfaq. Perhatikan ayat Al-Qur'an mengenai soal zakat/sedekah/infak,

مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Mathalu allatheena yunfiqoona amwalahum fee sabeeli Allahi kamathali habbatin anbatat sabAAa sanabila fee kulli sunbulatin miatu habbatin waAllahu yudaAAifu liman yashao waAllahu wasiAAun AAaleemun
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan) oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah (berzakat/berinfak/bersedekah) seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai tanaman yang pada tiap-tiap tangkai ada 100 biji. Sesungguhnya Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas (kurnia-Nya) lagi Allah Maha Mengetahui. (QS. Al Baqarah: 261)


Perhatikan juga ayat,

مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Man tha allathee yuqridu Allaha qardan hasanan fayudaAAifahu lahu adAAafan katheeratan waAllahu yaqbidu wayabsutu wailayhi turjaAAoona
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (QS. Al-Baqarah: 245)


سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ
وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Subhana rabbika rabbi alAAizzati AAamma yasifoona,
Wasalamun AAala almursaleena,
Waalhamdu lillahi rabbi alAAalameena.
Maha-suci Tuhanmu yang memiliki keperkasaan dari apa yang mereka katakan, dan kesejahteraan dilimpahkan atas para Rasul. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. (QS. Asaaffaat: 180-182)

Wallahu 'alam. ***

[Ditulis oleh AHMAD SAELAN, Wartawan senior. Tulisan disalin dari Harian Umum "PIKIRAN RAKYAT" Edisi Jumat, 7 September 2012 (20 Syawal 1433 H.) pada Kolom "RENUNGAN JUMAT"]

by
u-must-b-lucky

0 comments: