MALAM AL-QADAR, SEBUAH RENUNGAN KEHIDUPAN

Bulan Ramadhan adalah bulan yang banyak terdapat keistimewaan dan keutamaan dalam beribadah. Di dalamnya terdapat keistimewaan seperti halnya turunnya Al-Quran, demikian juga dengan keistimewaan datangnya lailatulqadar atau yang disebut dengan malam kemuliaan. Ibadah sunah akan diganjar pahalanya seperti ibadah wajib, sedangkan ibadah wajib akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah swt.

Banyak orang yang menyia-nyiakan kesempatan yang baik ini, banyak pula orang mencari-cari amalan yang terbaik di bulan ramadhan. Seperti halnya mengerjakan salat sunat tarawih, beramal saleh, mempersiapkan takjil untuk berbuka puasa dan berbuat amal yang terbaik yang Allah perintahkan.

Pada kenyataannya pada satu sisi orang berharap dapat menemukan keistimewaan-keistimewaan selama di bulan Ramadhan karena memang selain perintah puasa, perintah lainnya pun dapat dilakukan dengan berdasarkan ketulusan dan keikhlasan.

Perintah yang datang pada bulan Ramadhan seperti halnya ibadah puasa tidak lagi dikerjakan sebagai suatu kewajiban malah dengan santainya mereka mengabaikan perintah dengan tidak berpuasa di bulan Ramadhan padahal tidak berdasarkan perintah pun yang ada pada surat Al-Baqarah ayat 183 tentang ibadah puasa seorang Muslim sudah dapat dipastikan bahwa puasa itu hukumnya wajib dalam bahasa fikih disebut dengan ma`lumun minaddin bi aldharurah artinya sudah maklum atau dapat diketahui dalam pandangan agama secara dharuri (yang bersifat terpaksa) pekerjaan ibadah semacam itu secara langsung sudah harus dikerjakan.

Kini kita sudah berada pada fase ketiga di sepuluh terakhir bulan Ramadhan, itu artinya semakin terbuka kesempatan untuk kita jumpai yang namanya lailatulqadar malam yang dinanti-nanti kedatangannya. Pada malam itu telah ditentukan kebajikan dan pahala yang berlipat ganda, ibadah satu malam melebihi ibadah seribu bulan (83 tahun 4 bulan). Ramadhan sebagai momentum untuk menggali potensi ibadah sebanyak-banyaknya, kita dianjurkan melakukan iktikaf memperbanyak bacaan Al-Quran serta berzikir dan ibadah-ibadah lainnya pada malam itu.

Begitu pentingnya lailatulqadar yang menjadi satu kerinduan buat kaum Muslimin dengan semakin memantapkan keimanan serta ketakwaan kita dalam memaknai hidup ini dan mengerti akan pentingnya kehidupan setelah kita kontemplasi dan meditasi memikirkan relung-relung jalan hidup yang kita rasakan saat ini. Malaikat Jibril akan turun ke bumi menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh manusia dengan segala problematikanya. Seperti yang dijelaskan pada surat Al-Qadr ayat 4,
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ
"Para malaikat turun ke bumi dan (malaikat Jibril) dengan izin Tuhannya dengan menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi manusia."

Melalui momentum lailatulqadar marilah kita temukan malam kemuliaan itu dengan memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan terutama pada malam-malam ganjil yang menjadi dambaan dan harapan setiap Muslim mendapatkan lailatulqadar dengan penuh kesungguhan dan hati yang ikhlas.***

[Ditulis Oleh H. MOCHTAR MOHAMAD, S.Sos., Wali Kota Bekasi. Tulisan disalin dari Harian Umum "PIKIRAN RAKYAT" Edisi Jumat (Wage) 3 September 2010 pada Kolom "RAMADAN KARIM"]

0 comments: