GAPAI KEMENANGAN DENGAN ISTIQAMAH

Inilah saat-saat istimewa yang amat kita rindukan, saat umat Muslimin sedunia melantunkan asma Allah SWT. dengan lafadz takbir,

"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahi Al Hamdu."

Di kala takbir mengumandang, tak terasa hati ini bergetar, Allah Maha Besar, tiada Tuhan selain Allah, segala puji hanya untuk Allah. Tiada seorang pun yang berhak mendapat pujian selain Allah SWT. yang memiliki seluruh alam dan isinya ini.

Saat kita semua menantikan Idhulfitri, tetapi bersamaan dengan itu pula, amat berat hati ini berpisah dengan bulan yang sungguh mulia yaitu bulan Ramadhan.

Jika kita ingin mencapai kesucian setelah Idhulfitri, maka kita harus membudayakan hidup pada bulan Ramadhan menjadi budaya standar kita. Budaya bangun malam, jangan pernah lepas shalat malam. Setelah shaum Syawal enam hari harus kita teruskan dengan shaum Senin-Kamis. Budaya tilawah Quran jangan pernah putus.

Kita jadikan momen Ramadhan sebagai jalan bagi kita untuk semakin mengenal Allah SWT., sebagai Pencipta seluruh alam ini. Apabila kita mengenal-Nya dengan baik, maka ketaatan kita akan semakin meningkat. Mengenal Allah tidak cukup hanya dengan melafalkan asma-asma-Nya, tetapi kita harus mengetahui ilmu ma`rifatullah (mengenal Allah) dengan benar.

Jika hati kita ini semakin akrab dengan Allah, semakin ikhlas, hidup kita akan menjadi tenteram. Hanya dengan yakin, maka hati kita akan tenteram. Kita akan menjadi orang yang sabar, karena segala masalah telah diukur oleh Allah. Allah yang membagikan rezeki dan mengangkat derajat manusia, kita tidak perlu mengharap puja-puji, tetapi yang harus kita tanamkan dalam diri adalah sikap tawadhu (rendah diri terhadap Allah).

Selain itu, kita harus mengenal Rasulullah dengan baik karena kita membutuhkan tuntunannya. Adapun sebaik-baik tuntunan yang tidak pernah ada tandingannya yaitu tuntunan Rasulullah SAW. Orang yang sukses Ramadhannya, akan berusahan dengan sangat gigih untuk dapat mengenal Rasulnya dan menyuritauladaninya serta menjalani hidup sesuai tuntunan Rasul. Kita tinggal menyontek akhlak Rasul saja, maka akan aman. Kita harus meniru bagaimana akhlak Rasulullah pada istri-istri, anak-anak, sahabat, tetangga, binatang, musuh, dan bagaimana akhlak keseharian beliau.

Datangnya bulan Syawal yang berarti peningkatan harus terlihat dari sikap dan perilaku setiap individu Muslim. Selama bulan Ramadhan, umat Islam digembleng untuk menjadi insan-insan utama, yang senantiasa merasa hidup dan kehidupannya di bawah pengawasan Allah SWT. Oleh karena itu, selayaknyalah apabila setiap Muslim menjadikan Idhulfitri sebagai sarana kembali ke fitrah, dan membuka lembaran baru dalam menggeluti setiap aktivitas yang dijalankannya, dengan nilai-nilai kebaikan yang telah kita dapat di bulan Ramadhan.

Sahabat, mari kita gapai kemenangan di bulan Syawal dengan sikap istiqamah dalam beribadah.

Jika kita ingin menikmati hidup ini dengan indah, mulia, tenteram, dan bermartabat, marilah kita kembali kepada Allah dan Rasul-Nya. Insya Allah, jika pada Ramadhan ini kita melatih diri dan sesudah Idhulfitri kita gigih dalam dua hal tadi, kita tunggu saat kepulangan kita dengan penuh kehormatan.

Mudah-mudahan Allah memberikan karunia manisnya iman di kalbu kita, karena kegigihan diri kita meningkatkan amal ibadah dengan kekuatan iman dan ilmu. Makin kurang ilmu, makin goyah keimanan kita. Makin kokoh ilmu, makin nikmat menghadapi hidup kita. Insya Allah.

Saya juga mohon maaf atas segala keterbatasan ilmu. Di balik hikmah yang sederhana ini, mudah-mudahan segala kekurangan dapat menjadi ladang pahala bagi sahabat semua untuk ikhlas memaafkan. Kalau pun ada hal-hal bermanfaat, yakinlah itu merupakan karunia Allah SWT. bagi sahabat semua, sebagai buah dari amal-amal saleh, Insya Allah.

Selamat Idhulfitri 1 Syawal 1432 H. dengan penuh kegigihan guna membentuk diri ini menjadi lebih akrab lagi dengan Allah SWT. dan menjalankan sunah Rasulullah SAW.

Sahabat, mari kita buka lembaran baru di bulan Syawal ini untuk menjadi hamba yang sangat bersungguh-sungguh untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. dan hanyalah untuk mempersembahkan yang terbaik dan bermakna bagi dunia dan berarti bagi akhirat nanti, bermanfaat bagi diri dan penuh maslahat bagi umat.

Taqobalallaahu minna wa minkum, shiyaamana wa shiyaamakum.

Wallahu a`lam.***

by

u-must-b-lucky

0 comments: